Liputan6.com, Bandung - Penanganan terhadap warga terdampak gempa di Kabupaten Bandung diaku akan menjadi prioritas utama dalam penanggulangan bencana. Salah satu urgensi saat ini adalah pembuatan posko atau tenda darurat untuk tempat evakuasi.
Diketahui, gempa berkekuatan magnitudo 5 mengguncang Kabupaten Bandung sekira pukul 09.41 WIB. Gempa tektonik itu teridentifikasi terjadi di darat pada jarak 24 kilometer tenggara Kabupaten Bandung dengan kedalaman 10 kilometer.
Baca Juga
Pj Gubenur Jawa Barat (Jabar), Bey Machmudin menyampaikan, pemerintah daerah telah berkoodinasi dengan pihak pusat seperti Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BPNB) untuk penyediaan bantuan.
Advertisement
Bey mengatakan, keperluan yang akan segera dipenuhi anatara lain adalah tenda pengungsian, serta air bersih, makanan, hingga WC portable.
"Tenda pengungsi, air, makanan, jangan sampai terlantar karena beli juga tidak mungkin. Dan juga WC portable. Kami koordinasi sama pusat," katanya di Bandung, Rabu, 18 September 2024.
"Yang utama adalah evakuasi korban," tegasnya.
Bey menyatakan, hingga Rabu sore, pemerintah daerah tidak menerima adanya laporan korban meninggal dunia. "Sampai sekarang belum ada, yang Kabupaten Bandung belum ada update. Tapi masih akan kami cek, tidak akan kami tutup-tutupi," imbuhnya.
Korban dan Wilayah Terdampak
Sementara, Bupati Bandung, Dadang Supriatna menyampaikan, terdapat sekitar 23 warga yang menjadi korban luka. Sejumlah warga pun dilarikan ke rumah sakit.
"Dua orang dirujuk ke rumah sakit Majalaya. Enam orang masih menetap di UGD. Yang sebagiannya sudah kembali ke tempat," jelasnya.
Korban rata-rata mengalami luka di punggung, kaki, serta kepala karena tertimpa puing bangunan yang runtuh. "Saya sarankan, bagi warga penduduk di sekitar Kecamatan Kertasari. Kalau bisa langsung ke tempat evakuasi yang sudah disediakan oleh tim," katanya.
Berdasarkan, keterangan Kepala Seksi Kedaruratan BPBD Jawa Barat, Hadi Rahmat, jumlah korban luka-luka akibat gempa Kabupaten Bandung, Rabu (18/9/2024), bertambah menjadi 82 orang. Hadi Rahmat menyebutkan, data per pukul 14.00 WIB, korban terluka bertambah menjadi 82 orang.
"Korban terdampak di Kabupaten Bandung mencapai 58 luka ringan, 23 luka berat dan 450 orang mengungsi. Untuk Kabupaten Garut terdapat 1 luka ringan," ujar Hadi di Bandung, Rabu (18/9/2024).
Dia menyampaikan, kawasan terdampak gempa di Kabupaten Bandung meliputi empat kecamatan yaitu Kertasari, Pangalengan, Pacet, Arjasari, dan Pameungpeuk.
Daerah terdampak di Kecamatan Kertasari yaitu Desa/Kelurahan Tarumajaya, Poskesdes desa cihawuk, Desa/Kelurahan Cihawuk, Desa/Kelurahan Cibeureum.
"Untuk Kecamatan Pangalengan ada di Desa/Kelurahan Margamukti dan Kecamatan Pacet ada di Kampung Pereng RT 02 RW 14 serta Desa/Kelurahan Cikawao," terang Hadi.
Sementara di Kecamatan Arjasari, daerah yang terdampak gempa ada di Kampung Pasirluyu RT 02 RW 14 dan Desa/Kelurahan Pinggirsari serta Kecamatan Pameungpeuk di daerah Kampung Bobojong RT 01 RW 07 Desa/Kelurahan Bojongmanggu.
"Daerah terdampak di Kabupaten Garut meliputi Desa/Kelurahan Barusari, Desa/Kelurahan Pasirwangi, Desa/Kelurahan Sarimukti, Desa/Kelurahan Talaga Kecamatan Pasirwangi," tutur Hadi.
Dua desa lainnya di kecamatan bernasib serupa yakni Desa/Kelurahan Sirnajaya di Kecamatan Tarogong Kaler dan Desa/Kelurahan Mekarjaya di Kecamatan Sukaresmi.
Advertisement