Liputan6.com, Cilegon Masyarakat disekitar TPSA Bagendung, Kota Cilegon, Banten, dihimbau menggunakan masker, usai lokasi pembuangan sampah akhir itu terbakar tiga hari terakhir, sejak Senin, 16 September 2024 dan belum bisa dipadamkan hingga kini. Penggunaan masker agar penduduk sekitar TPSA Bagendung tidak terlalu sesak menghirup asap, dari sampah yang terbakar.
"Diskominfo juga sudah menyebarluaskan informasi kebakaran dan penggunaan masker melalui media sosial dan elektronik. Kita berdoa, semoga musibah ini bisa segera tertangani dengan baik," ujar Kepala Diskominfo Kota Cilegon, Agus Zulkarnen, melalui keterangan resmi, Rabu, (18/9/2024).
Masyarakat di sekitar lokasi kebakaran TPSA Bagendung menyatakan merasa terganggu dengan asap tebal yang mengepul, bahkan hingga masuk ke dalam rumah. Penduduk sekitar, seperti pekerja, petani hingga pelajar, diminta selalu memakai masker saat beraktivitas, apalagi saat berada di luar rumah. "Kami mengimbau kepada masyarakat disekitar TPSA Bagendung untuk menggunakan masker saat melakukan aktivitas diluar ruang," kata Kepala Bidang (Kabid) Pemenuhan Upaya Kesehatan Masyarakat dan Upaya Kesehatan Perorangan pada Dinkes Kota Cilegon, Febri Naldo.
Advertisement
Dirikan Posko Kesehatan
Pemkot Cilegon telah menyediakan posko kesehatan dan pengaduan yang bisa diakses masyarakat terdampak kebakaran TPSA Bagendung. Jika mengalami gangguan bisa mendatangi puskesmas atau posko yang ada. "Bagi masyarakat yang membutuhkan pelayanan kesehatan jangan sungkan untuk langsung datang ke posko kesehatan," terangnya.
Tenaga medis, masker, hingga obat-obatan juga disediakan oleh Dinkes Cilegon untuk mengobati masyarakat terdampak kebakaran TPSA Bagendung. Masker juga telah dibagikan ke warga yang membutuhkan. Kemudian mobil ambulans disiagakan untuk membawa masyarakat yang mengalami kondisi gawat darurat.
"Kami sudah menyiapkan logistik, obat-obatan dan membagikan masker kepada masyarakat. Kami juga menyiapkan Pustu dan memaksimalkan Posko yang dibuat pak camat disekitar lokasi kebakaran. Kita sudah buat jadwal piket tenaga medis dalam dua shift agar pelayanan kesehatan bisa terus disiagakan, termasuk mobil ambulans," jelasnya.
Advertisement