Karhutla di Kalsel Meluas, 8 Wilayah Terdampak

Ada tujuh kabupaten kota yang melaporkan terjadi karhutla, diantaranya Kota Banjarbaru dan Banjarmasin, kemudian Kabupaten Barito Kuala, Balangan, Hulu Sungai Selatan, Tapin, dan Banjar

oleh Aslam Mahfuz diperbarui 20 Sep 2024, 05:00 WIB
Diterbitkan 20 Sep 2024, 05:00 WIB
Karhutla Kalsel Liputan6
Tim BPBD Kalsel memadamkan karhutla di wilayah Desa Pandahan Kecamatan Bati-bati Kabupaten Tanah Laut Kalimantan Selatan. (Liputan6.com/Aslam Mahfuz)

Liputan6.com, Banjarmasin Kondisi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) semakin meningkat. Musim kemarau telah menghampiri Kalsel sejak beberapa bulan lalu, meski dikategorikan sebagai kemarau basah, namun pada September 2024 curah hujannya sangat minim.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Kalsel, R Suria Fadliansyah menyebutkan jika kebencanaan di wilayah Kalsel, khususnya karhutla terjadi di sebagian besar kabupaten/kota. Bencana asap akibat karhutla kerap melanda saat terjadi musim kemarau, baik itu akibat alam dan juga karena manusia.

“Ada tujuh kabupaten kota yang melaporkan terjadi karhutla, diantaranya Kota Banjarbaru dan Banjarmasin, kemudian Kabupaten Barito Kuala, Balangan, Hulu Sungai Selatan, Tapin, dan Banjar,” sebut Suria pada laporan Pusdalops PB BPBD Kalsel, Kamis (19/9/2024) dini hari.

Dijelaskan, karhutla di Kota Banjarbaru pada hari Rabu, tanggal 18 September 2024 terjadi di tiga titik, yakni jalan Transpol Ujung Murung (Alam Roh 24) Kelurahan Cempaka Kecamatan Cempaka luas lahan sekitar 0,8 hektar, Kampung Safwah RT 4 Kelurahan Landasan Ulin Tengah Kecamatan Liang Anggang sekitar 0,5 hektar, dan di jalan Ahmad Yani KM 25 Kelurahan Syamsudin Noor Kecamatan Landasan Ulin sekitar 0,001 hektar, lahan pohon pisang.

Kabupaten Barito Kuala tiga titik, yakni di Desa Rantau Bamban Kecamatan Rantau Badauh luas lahan sekitar 2 hektar, kemudian di Desa Semangat Dalam Kecamatan Alalak luas lahan sekitar 3 hektar, dan di Desa Anjir Pasar Kota Kecamatan Anjir Pasar sekitar 0,5 hektar.

Kabupaten Hulu Sungai Selatan di Desa Siang Gantung dan Desa Baru Kecamatan Daha Barat, luas lahan di Desa Siang Gantung sekitar 4 hektar sedangkan di Desa Baru sekitar 3 hektar. Kemudian di Kecamatan Daha Selatan Desa Tumbukan Banyu sekitar 0,4 hektar.

Kota Banjarmasin terjadi di jalan Tembus Mantuil Kelurahan Mantuil Kecamatan Banjarmasin Selatan luas lahan sekitar 0,03 hektar.

Kabupaten Tapin Desa Pulau Pinang Utara Kecamatan Binuang luas lahan sekitar 1 hektar.

Kabupaten Banjar di Desa Tatah Jaruju Kecamatan Tatah Makmur luas lahan sekitar 1,5 hektar.

Kabupaten Balangan di Desa Uren Kecamatan Halong luas lahan sekitar 0,8 hektar.

Kabupaten Tanah Laut, meski tidak terdaftar dalam laporan kejadian kebencanaan, namun juga terjadi karhutla di Desa Pandahan Kecamatan Bati-bati.

 

Karhutla BPBD Kalsel LIputan6.com
Tim BPBD Kalsel memadamkan karhutla di wilayah Desa Pandahan Kecamatan Bati-bati Kabupaten Tanah Laut Kalimantan Selatan. (Liputan6.com/Aslam Mahfuz)

Pemadaman

Karhutla BPBD Kalsel LIputan6.com
Tim BPBD Kalsel memadamkan karhutla di wilayah Desa Pandahan Kecamatan Bati-bati Kabupaten Tanah Laut Kalimantan Selatan. (Liputan6.com/Aslam Mahfuz)

Tim Kebencanaan BPBD Kalsel bersama tim lainnya, melakukan pemadaman di wilayah Pandahan mulai dari sore hingga malam.

“Kita menerima informasi kebakaran di daerah Pandahan Ini dari tadi sore jadi kami langsung menuju ke lokasi dari pos induk yang ada di asrama haji kemudian sampai saat ini kami masih belum bisa memadamkan secara total,” ujar Baihaqi Saputra, Tenaga Kebencanaan BPBD Kalsel, Rabu (18/9/2024).

Ia menyebutkan, proses pemadaman mendapatkan banyak kendala seperti alam yakni kecepatan angin dan vegetasi yang terbakar begitu cepat serta keterbatasan personel. Vegetasi yang terbakar merupakan tumbuhan Bundung, yang diklaim jika terbakar menghasilkan kalalatu atau bekas kebakarannya mengakibatkan api berpindah dan meluas.

“Kami berharap, besok kami akan pantau lagi di sini sehingga bantuan dari heli water bombing sangat kita harapkan karena keterbatasan selang kemudian keterbatasan akses jalan kami tidak bisa mengupayakan untuk memadamkan secara total,” tutup Baihaqi.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya