UMK Academy 2024, Lahirkan Pelaku Usaha di Kalteng Berdaya Saing Global

Melalui UMK Academy 2024, para pelaku usaha diberikan berbagai macam pelatihan guna meningkatkan produktivitas dan penjualan.

oleh Marifka Wahyu Hidayat diperbarui 10 Okt 2024, 22:33 WIB
Diterbitkan 10 Okt 2024, 21:02 WIB
Tas Rotan
Peserta UMK Academy 2024 sekaligus Pemilik Indang Apang Galeri, Amelia Agustina menunjukan hasil kerajinan berbahan baku rotan di Palangka Raya, Kalimantan Tengah, Kamis (10/10/2024). Foto: Liputa6.com/ Marifka Wahyu Hidayat

Liputan6.com, Palangka Raya- PT Pertamina (Persero) berhasil mengantarkan pelaku Usaha Mikro dan Kecil (UMK) asal Kalimantan Tengah (Kalteng) untuk menembus "Go Global" dan "Go Digital". Melalui UMK Academy 2024, para pelaku usaha diberikan berbagai macam pelatihan guna meningkatkan produktivitas dan penjualan.

Manager Small Medium Enterprise Partnership Program (SMEPP) PT Pertamina, Dewi Sri Utami, mengatakan seluruh peserta UMK Academy 2024 didampingi secara One on One Coaching oleh para mentor profesional dari Rumah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan Markplus Institute.

Mereka dapat berkonsultasi terkait kendala dan tantangan yang dihadapi hingga menemukan solusi terkait pengembangan usaha yang dijalankannya.Hal itu meliputi rencana, eksekusi dan pengembangan usaha yang dijalankannya.

"Pertamina UMK Academy merupakan program inisiasi Pertamina untuk membawa UMK binaan Pertamina naik kelas lebih cepat dan memberikan manfaat untuk lingkungan sekitar," ungkapnya, Kamis (10/10/2024).

Tak hanya One on One, para perseta juga akan diberikan gamifikasi. Hal ini merupakan skema di keseluruhan rangkaian program Pertamina UMK Academy 2024 yang dikemas dalam bentuk reward points. Tujuannya untuk meningkatkan keterlibatan peserta dalam mengikuti keseluruhan pelatihan.

"Pertamina UMK Academy 2024 bertujuan untuk menciptakan UMK tangguh, berkualitas, mandiri dan berdaya saing tinggi," tambahnya.

Hal senada dikatakan, Agus Lindriyanto selaku Trainer Pertamina UMK Academy 2024. Ia menerangkan dari total 30 peserta asal Kalteng yang mengikuti pelatihan, hanya 6 peserta yang lolos tingkat nasional.

"Khusus di Palangka Raya ada 6 UMK yang lolos peserta nasional. Jumlah itu terdiri dari 2 kelas Go Digital dan 4 kelas Go Global," tambahnya.

Pria berkacamata ini juga menjelaskan, pada akhir program akan dipilih para pemenang dari setiap kelas dan akan mendapatkan alat hibah produksi dengan total nilai ratusan juta rupiah. Bahkan, mereka juga berkesempatan mengikuti pameran skala nasional dan internaional.

“Dari 6 UMK yg lolos, ini merupakan sudah unggulan dan oke. Kami berupaya mengajak pelaku usaha agar naik kelas,” Agus menimpali.

Sementara itu, Nila Krisna, selaku Konsultan Pemasaran dari Markplus Institute, juga mengutarakan pentingnya strategi pemasaran yang harus dikuasai para UMK. Para peserta diajak melihat gambaran mengenai pemetaan bisnis mengenai kondisi pasar, daya beli masyarakat dan lain lain.

Ia juga berharap, nantinya usaha yang digagas oleh para peserta yang ikut UMK Academy 2024 dapat tumbuh dan berhasil mengingkatkan omset penjualan. Sehingga, pengetahuan yang didapatkan selama pendampingan mampu dipraktikan secara langsung.

"Masing-masing bisnis (pelaku usaha) kami coba gali dan dampingi mau kemana setelah ini. Apa kekuatannya dan bagaimana kondisi di luarnya," ujarnya.

 

Melihat Jeli Keberlimbahan Rotan

Keberlimpahan rotan di Kalteng, dilihat jeli oleh perempuan berdarah Dayak, Amelia Agustina. Ia berhasil membuat produk kerajinan tangan berbahan baku rotan seperti furniture, sepatu, tas, dompet dan aksesoris.

Pemilik Indang Apang Galeri ini mengatakan, berkat pelatihan UMK Academy 2024 produknya berhasil menembus pasar global. Antara lain Jepang, Amerika Serikat, Tiongkok, Turki dan Chili. Ia juga merasa sangat bersyukur, mendapat pendampingan dari para trainer profesional.

"Tadinya saya jualan, dapat pembeli dan untung ya sudah. Tetapi ketika ikut UMK Academy, kami juga diajarkan mengenai pemetaan target pemasaran," ungkapnya.

Bahkan dalam melakan produksi, Amelia juga melibatkan para ibu rumah tangga untuk mengayam rotan. Hal itu terdiri dari 3 Kabupaten di Kalteng meliputi Kapuas, Pulang Pisau, dan Barito Utara dengan total 200 pengayam.

"Nantinya kami juga akan melibatkan anak muda dan teman-teman dari difabel untuk mengayam,"pungkasnya.

 

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya