Fakta Menarik Waduk Cengklik Boyolali, Dibangun Pada Masa Penjajahan Belanda

Selain berfungsi sebagai penampung air, Waduk Cengklik juga menjadi habitat bagi berbagai jenis ikan dan burung air

oleh Panji Prayitno diperbarui 29 Okt 2024, 15:00 WIB
Diterbitkan 29 Okt 2024, 15:00 WIB
Fakta Menarik Waduk Cengklik Boyolali, Dibangun Pada Masa Penjajahan Belanda
Waduk Cengklik, Boyolali, Jawa Tengah. (dok. Instagram @zohan_santoso/https://www.instagram.com/p/BpMW0iCAzyz/?utm_source=ig_web_copy_link/Asnida Riani)

Liputan6.com, Jakarta - Waduk Cengklik adalah salah satu waduk yang berada di Desa Ngargorejo, Kecamatan Ngemplak Boyolali. Sekitar 20 kilometer dari pusat kota Boyolali dan cukup dekat dengan Bandara Adi Soemarmo, Solo.

Dirangkum dari berbagai sumber, Waduk Cengklik Boyolali dibangun pada masa kolonial Belanda. Waduk Cengklik memiliki fungsi utama sebagai penampung air untuk keperluan irigasi sawah di sekitarnya.

Selain itu, waduk ini juga menjadi salah satu destinasi wisata yang menarik bagi masyarakat sekitar. Waduk Cengklik memiliki luas sekitar 300 hektar dan mampu menampung air dengan kapasitas hingga jutaan meter kubik.

Fungsi utamanya adalah menyediakan pasokan air bagi lahan pertanian di sekitarnya, terutama pada musim kemarau ketika pasokan air dari sungai berkurang. Berkat adanya waduk ini, petani di daerah tersebut dapat memastikan kelangsungan irigasi sehingga hasil pertanian tetap terjaga.

Selain berfungsi sebagai penampung air, Waduk Cengklik juga menjadi habitat bagi berbagai jenis ikan dan burung air. Beberapa spesies ikan yang sering ditemukan di waduk ini antara lain nila, lele, dan tawes.

Karena itu, waduk ini juga sering dijadikan lokasi untuk aktivitas memancing oleh masyarakat sekitar. Pada pagi dan sore hari, para pemancing sering terlihat di sepanjang tepian waduk mencoba peruntungan menangkap ikan. Daya tarik Waduk Cengklik tidak hanya terletak pada fungsinya sebagai sarana irigasi dan tempat memancing, tetapi juga sebagai destinasi wisata alam.

Pemandangan di sekitar waduk sangat indah dengan latar belakang pegunungan dan pepohonan hijau yang rimbun. Selain itu, pengunjung juga bisa menikmati keindahan matahari terbenam yang memantul di permukaan air waduk, menciptakan suasana yang tenang dan menenangkan.

Fasilitas di sekitar Waduk Cengklik juga semakin berkembang. Di kawasan ini, terdapat beberapa warung yang menjual makanan dan minuman, serta area parkir yang cukup luas.

Potensi Ekonomi Lokal

Bagi pengunjung yang ingin lebih dekat menikmati keindahan waduk, tersedia pula perahu-perahu yang bisa disewa untuk berkeliling waduk. Ini memberikan pengalaman yang berbeda dan menyenangkan bagi pengunjung.

Waduk Cengklik juga kerap digunakan sebagai lokasi berbagai acara, seperti lomba perahu, festival budaya, dan kegiatan komunitas. Kegiatan semacam ini tidak hanya menarik wisatawan, tetapi juga membantu meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar.

Dengan adanya berbagai acara tersebut, Waduk Cengklik semakin dikenal sebagai destinasi wisata yang menarik di Boyolali. Sayangnya, Waduk Cengklik juga menghadapi tantangan dalam menjaga kebersihan dan kelestariannya.

Masalah sampah dan sedimentasi menjadi isu yang perlu diperhatikan, karena dapat mengurangi kapasitas waduk dan mengganggu ekosistem air. Oleh karena itu, diperlukan upaya bersama dari pemerintah dan masyarakat untuk menjaga kebersihan dan kelestarian waduk ini.

Waduk Cengklik adalah contoh penting bagaimana infrastruktur peninggalan masa lalu masih dapat memberikan manfaat yang besar hingga saat ini.

Tidak hanya mendukung sektor pertanian, tetapi juga berperan dalam sektor pariwisata dan ekonomi lokal. Dengan pengelolaan yang baik, waduk ini bisa terus menjadi aset berharga bagi masyarakat Boyolali dan sekitarnya.

 

Penulis: Belvana Fasya Saad

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya