Liputan6.com, Nias - Calon Gubernur Sumatera Utara (Sumut) nomor urut 2, Edy Rahmayadi, memulai kampanye di Kepulauan Nias, tepatnya di Kecamatan Fanayama, Kabupaten Nias Selatan (Nisel).
Kampanye Edy-Hasan dipusatkan di Desa Adat Bawomataluo, dan dipadati massa pendukung. Hadir juga paslon Bupati dan Wakil Bupati Nisel nomor urut 1, Sokhiatulo Laia dan Yusuf Nache.
Advertisement
Dalam sambutannya, Edy Rahmayadi mengungkapkan sudah 8 kali berkunjung ke Pulau Nias. "Saya sejak Pangdam sampai sekarang sudah delapan kali ke sini," katanya, Jumat (15/11/2024).
Advertisement
Baca Juga
Setiap kunjungannya ke Kepulauan Nias, Edy Rahmayadi mengatakan selalu dalam misi pembangunan. Karena itu, Edy Rahmayadi mengatakan tidak asing lagi dengan pulau ini.
Dia juga mengenang pernah mengirim 3 genset kapasitas besar ke Pulau Nias saat listrik padam di seluruh kepulauan itu tahun 2016. Saat itu, dia yang menjabat sebagai Pangkostrad, berkepentingan agar masyarakat di Nias tetap kondusif.
"Saya kirim pakai hercules (pesawat), tapi karena nggak bisa landing di lapangan di Nias ini, akhirnya mendarat di Sibolga dan dibawa pakai kapal ke sini," kata Edy Rahmayadi.
Tujuannya untuk membantu penerangan di Nias akibat listrik padam tahun 2016 tersebut. Lalu dia bersyukur karena pemerintah dan semua pihak bersama-sama memulihkan listrik di Nias.
Edy Rahmayadi yang hadir bersama istri, Nawal Lubis, Penasihat Tim Pemenangan Edy-Hasan, Kishariyanto Pasaribu, Sekretaris Ahmad Bima Nusa, Jubir Sutrisno Pangaribuan, dan Tema Laoly dari DPD PDIP Sumut, menegaskan komitmennya untuk terus membangun Nias.
Di berbagai sektor, lanjutnya, sudah banyak program berjalan di Pulau Nias. Terakhir adalah proyek multiyears Rp2,7 triliun untuk pembangunan jalan, meskipun belum sempat berjalan.
"Belum sempat dibangun di Nias ini, namun karena berakhir masa jabatan saya 5 September 2023 lalu, akhirnya proyek itu dihentikan, supaya nanti kalau itu jadi, biar tidak menjadi karpet merah bagi Edy untuk jadi gubernur lagi," jelasnya.
Â
Simak Video Pilihan Ini:
Komitmen Edy Rahmayadi Bangun Nias
Ketua DPC PDIP Nias Selatan, Penyabar Nakhe mengatakan, banyak hal yang sudah dilakukan Edy Rahmayadi di Nias saat menjabat Gubernur Sumut periode 2018-2023, khususnya di Nias Selatan. Namun dia mengatakan masih banyak program yang tertunda.
Penyabar Nakhe yang juga mantan Anggota DPRD Sumut itu, mengatakan, menyaksikan tingginya komitmen Edy Rahmayadi membangun Nias.
"Di awal periode pertama kemarin beliau memang fokus bayar hutang warisan gubernur sebelumnya ke 33 kabupaten/kita," terangnya.
"Selesai itu dan beliau yang berniat menggencarkan membangun Nias, datang covid-19 yang memaksa refocusing anggaran harus dilakukan, dan banyak program pembangunan tertunda, tidak saja di Nias tapi di seluruh daerah di Sumut," sambungnya.
Namun Edy Rahmayadi dan pasangannya Hasan Basri Sagala, kembali akan fokus membangun Nias, dengan fokus pendidikan, kesehatan, infrastruktur, pertanian, perkebunan, serta pariwisata.
"Karena itu, beliau ini pemimpin yang tegas dan bersih, mari kita menangkan di Pilgub Sumut pada 27 November 2024 mendatang. Harapan itu ada ditangan bapak Edy dan Hasan Basri," pungkasnya.
Advertisement
Disuguhi Tarian Perang dan Diberi Baju Adat Nias
Dalam kampanyenya di Desa Adat Bawamataluo, Kecamatan Fanayama, Edy Rahmayadi dan istri disuguhi pertunjukan tarian faluaya, yang maknanya bersama-sama (bekerja sama). Tarian ini juga dikenal tarian perang, yang dimainkan lebih dari 100 penari.
Edy Rahmayadi dan istri serta paslon nomor urut 1 Bupati Nias Selatan Sokhiatulo Laia dan Yusuf Nache, juga ikut menari faluaya.
Kemudian anak-anak muda Nias Selatan mempertunjukkan aksi lompat batu. Dengan cekatan, mereka menyajikan aksi sempurna dengan lompatan indahnya.
Tak hanya itu, kepada Edy Rahmayadi dan istri juga diberikan pakaian adat kebesaran Nias oleh Kepala Desa Bawomataluo Teruna Wau dan disaksikan para tokoh adat setempat.
Harapan Masyarakat Nias
Kepala Desa Bawomataluo Teruna Wau menyampaikan harapannya agar bila terpilih kembali menjadi Gubernur Sumut untuk 5 tahun ke depan, menjadikan Desa Adat Bawomataluo sebagai desa adat yang turut memberi kesejahteraan bagi warga.
Teruna Wau juga meminta rumah ada di desa itu, yang merupakan peninggalan sejarah leluhur, dapat diprogramkan pelestariannya. Tujuannya agar terus menjadi situs budaya yang berdiri kokoh dan dikunjungi banyak wisatawan.
Sementara itu Edy Rahmayadi menyampaikan rasa hormat dan bangganya atas penyambutan tokoh adat dan masyarakat Nias Selatan.
"Saya sangat terhormat, dan bangga karena penyambutan ini terasa istimewa bagi saya, terima kasih yang saya hormati kepala desa, para tokoh adat, dan semua masyarakat di sini," ujar Edy Rahmayadi.
Disampaikannya adat istiadat harus terus dijaga kelestariannya. Karenanya bersama paslon nomor urut 1 Bupati dan Wakil Bupati Nias Selatan, Sokhiatulo Laia dan Yusuf Nache, ia akan terus merawat adat dan budaya Nias.
"Saya titip ini juga menjadi komitmen kita bersama, karena Nias ini, khususnya Nias Selatan ini seperti Desa Adat Bawomataluo ini menjadi aset berharga yang memang harus kita lestarikan keberadaannya," Edy Rahmayadi menandaskan.
Advertisement