Jalur Selingkar Wilis di Desa Samar Tulungagung Jatim Ambles Tergerus Longsor

Video detik-detik Jalur Selingkar Wilis di Desa Samar Tulungagung ambles yang diawali plengsengan penahan tebing ambrol itu pun viral usai diunggah ke media sosial.

oleh Tim Regional diperbarui 21 Nov 2024, 08:28 WIB
Diterbitkan 21 Nov 2024, 08:28 WIB
Jalanan Ambles
Jalur Selingkar Wilis di Desa Samar, Tulungagung, Jawa Timur, dilaporkan ambles terseret longsor pada Rabu sore (20/11/2024). (Liputan6.com/ Dok BPBD Tulungagung)

 

Liputan6.com, Tulungagung - Jalur Selingkar Wilis di Desa Samar, Tulungagung, Jawa Timur, dilaporkan ambles terseret longsor pada Rabu sore (20/11/2024). Video detik-detik jalan ambles yang diawali plengsengan penahan tebing ambrol itu pun viral usai diunggah ke media sosial.

Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Tulungagung Setiyono di Tulungagung, Kamis (21/11/2024) mengatakan, plengsengan jalan yang ambles mencapai 50-an meter dengan ketinggian longsor mencapai 11 meter.

Insiden ini dipicu derasnya aliran air hujan yang tak mampu dialirkan sistem drainase talud.

Selain diduga salah desain konstruksi sipil, sistem pori-pori pada bangunan plengseng jalan yang belum setahun kelar dibangun itu kurang optimal dalam mengalihkan/membuang air resapan yang masuk dan mengendap di bawah tanah.

"Kami akan merekomendasikan penguatan fondasi talud serta perbaikan sistem drainase agar risiko longsor susulan bisa diminimalkan," katanya.

 

Aktivitas Warga Terganggu

BPBD juga mengusulkan pemasangan pengaman tambahan berupa terasiring atau biopori yang lebih efektif di area rawan longsor.

Sebagai langkah awal, tim teknis berencana mendatangkan alat berat untuk membersihkan material longsor dan memastikan jalur kembali aman untuk kendaraan roda empat.

Longsor ini berdampak pada aktivitas warga. Petani kesulitan mendistribusikan hasil panen, dan beberapa kendaraan terpaksa memutar jauh melalui jalur alternatif.

"Kami terus memantau kondisi wilayah, karena curah hujan tinggi masih berpotensi memicu longsor di area lain," tambah Setiyono.

Sebagai bagian dari mitigasi bencana, BPBD juga akan mengedukasi masyarakat mengenai pemantauan gejala awal longsor, seperti retakan tanah dan perubahan aliran air guna meningkatkan kesiapsiagaan di kawasan perbukitan.

Selain longsor, hujan deras di wilayah Tulungagung pada hari yang sama juga menyebabkan banjir di Desa Notorejo dan pohon tumbang di Kedungwaru serta Kauman.

BPBD memastikan upaya penanganan di semua lokasi terdampak berlangsung intensif.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya