Pencegahan Sejak Dini, Ratusan Pelajar di Pekanbaru Nyatakan Lawan Peredaran Narkoba

Ratusan pelajar SMPN 10 Pekanbaru mendapat sosialisasi bahaya narkoba Polda Riau sebagai wujud menyelematkan generasi bangsa.

oleh M Syukur diperbarui 22 Nov 2024, 22:11 WIB
Diterbitkan 22 Nov 2024, 22:11 WIB
Ratusan pelajar di SMPN 10 Pekanbaru ikuti sosialisasi bahaya narkoba dari Polda Riau.
Ratusan pelajar di SMPN 10 Pekanbaru ikuti sosialisasi bahaya narkoba dari Polda Riau. (Liputan6.com/M Syukur)

Liputan6.com, Pekanbaru - Ratusan pelajar dari Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 10 Pekanbaru kedatangan sejumlah personel Direktorat Reserse Narkoba Polda Riau. Mereka diajak melawan masuknya narkoba ke kalangan remaja karena bisa merusak masa depan.

Upaya direktorat di bawah kepemimpinan Komisaris Besar Manang Soebeti ini sebagai wujud menjaga penerus bangsa dari pengaruh narkoba sejak dini. Langkah ini juga mewujudkan Indonesia Emas 2045.

 

Manang menjelaskan, memberantas peredaran narkoba di kalangan remaja termasuk dalam salah satu Asta Cita Presiden Prabowo Subianto. Apalagi Riau merupakan pintu masuk narkoba jaringan internasional dan Pekanbaru termasuk sasaran peredaran.

"Perang dengan melakukan pemberantasan terus dilakukan, perang dengan pencegahan terus berlangsung ke sekolah-sekolah," kata Manang, Jumat petang, 22 November 2024.

Di sekolah Jalan Dr Sutomo itu, Manang mengutus AKP Jaliper Lumbantoruan sebagai pembicara bersama AKP Mardiwel. Selain ratusan pelajar, puluhan guru juga mengikuti sosialisasi bahaya narkoba ini 

"Kami menjelaskan efek narkoba, apalagi kalau sudah kecanduan, bisa merusak keinginan belajar di sekolah akibatnya masa depan akan suram karena bisa putus sekolah," kata Jaliper.

Menggunakan narkoba bisa membuat orang durhaka kepada orang tua dan melawan kepada guru. Pengaruh narkoba ke otak pengguna adalah tidak bisa berpikir secara sehat.

"Dampak buruknya banyak sekali, tidak ada manfaatnya mendekati narkoba," tegas Jaliper.

Ratusan pelajar juga dijelaskan bagaimana ciri-ciri pengguna, baik dari segi fisik dan perilaku. Sebaiknya jangan didekati karena bisa membawa pengaruh tapi dilaporkan ke instansi yang bisa melakukan rehabilitasi.

"Kami juga menjelaskan cara pengedar masuk ke kalangan remaja, ini harus dijauhi, jangan sekali bergaul dengan pengedar," tegas Jaliper.

Menurut Jaliper, sosialisasi mendapat respon positif dari pelajar. Mereka bertekad dan berdeklarasi mewaspadai dan menjauhi seluruh bentuk narkoba.

 

*** Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya