Dikucuri Rp20 Miliar, Gus Fahim Akui Program Makan Bergizi Gratis Belum Dibahas Bareng DPRD Blora

Pemerintah Kabupaten Blora ternyata menggelontorkan anggaran Rp20 miliar dari APBD 2025 untuk program makan bergizi gratis.

oleh Ahmad Adirin diperbarui 06 Jan 2025, 12:59 WIB
Diterbitkan 06 Jan 2025, 12:59 WIB
Makan Bergizi Gratis
Anggota DPRD Blora H. Ahmad Fahim Mulabby alias Gus Fahim. (Liputan6.com/ Ahmad Adirin)

 

Liputan6.com, Blora - Program makan bergizi gratis besutan Presiden Prabowo resmi diluncurkan hari ini, Senin (6/1/2025). Seluruh daerah di Indonesia secara serentak langsung menjalankan program unggulan pemerintahan Prabowo itu, termasuk di Kabupaten Blora Jateng.

Dalam penerapannya, ternyata tidak murni semuanya dari anggaran pemerintah pusat yang membiayai. Usut punya usut, melain juga dikucuri anggaran pemerintah daerah.

Anggota DPRD Blora, H Ahmad Fahim Mulabby, telah mendengar kabar tersebut. Hanya saja, dirinya mengaku belum sekalipun pernah diajak koordinasi bareng dengan pemerintah daerah.

"Skemanya bagaimana, terus pelaksanaannya itu bagaimana kita belum tahu," ujar Gus Fahim kepada Liputan6.com, Senin (6/1/2025).

Sebelumnya diketahui, Pemerintah Kabupaten Blora melalui pihak Bappeda Blora yang kini bertransformasi menjadi Bapperida Blora, mengaku saat ini menyiapkan anggaran Rp20 miliar dari APBD Blora 2025. Anggaran tersebut dimasukkan pada biaya tidak terduga.

Sementara pihak Dinas Pendidikan Blora saat ini telah melakukan simulasi perhitungan. Yang mana, anggaran yang baru dikucurkan Rp20 miliar itu untuk jumlah siswa sebanyak 120.414 orang.

Adapun hitung-hitungannya yakni dengan acuan Rp 10.000 per orang atau sekitar Rp1,2 miliar per hari. Artinya, anggaran yang disiapkan hanya bisa bertahan 18 hari.

 

Dibahas Bersama

Gus Fahim mendorong agar persoalan ini segera dibahas bersama antara eksekutif dan legislatif supaya sama-sama tahu secara gamblang. Dirinya mendukung terealisasinya program tersebut. Akan tetapi, di sisi lain, harus sesuai dengan kekuatan anggaran daerah.

"Jangan sampai itu mengganggu program-program yang lain atau mengorbankan program yang lain, itu pendapat saya pribadi," ungkapnya.

Selama ini, Gus Fahim hanya sebatas mendengar bahwa program MBG di Kabupaten Blora akan melibatkan pihak pondok pesantren.

"Saya dengar pesantren akan dilibatkan tapi sampai sekarang belum ada koordinasi sama sekali terkait teknisnya dan lain-lain," katanya, yang menyebut pondok pesantren juga lembaga pendidikan dan didalamnya sama-sama adalah rakyat.

Lebih lanjut, Gus Fahim juga mengaku belum mengetahui terkait persiapan gudang dan dapur sehat yang ada di Kabupaten Blora,

"Saya juga belum tahu. Untuk agenda mengecek dapur sehat mungkin kita rapat dulu dengan dewan atau menunggu instruksi dari ketua dewan Komisi D," tandasnya.

Sebagai informasi tambahan, bahwa saat ini yang tengah getol di lapangan kaitan mengurusi persiapan program MBG adalah dari unsur TNI AD melibatkan sejumlah pihak.

Mulai dari persiapan gudang, mencari lahan atau tempat untuk dapur sehat, dan lain sebagainya. Termasuk, persiapan mencari tenaga-tenaga yang akan terlibat didalamnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya