Gunung Ibu Awas, BNPB Sebut 3.000 Warga Diestimasikan Mengungsi

Gunung Ibu di Halmahera Barat, Maluku Utara, naik status menjadi Awas (Level IV).

oleh Ahmad Apriyono diperbarui 16 Jan 2025, 05:56 WIB
Diterbitkan 16 Jan 2025, 05:56 WIB
Gunung Ibu
Gunung Ibu kembali erupsi dahsyat pada Selasa (7/1/2025), pukul 11.12 WIT. (Liputan6.com/ Dok PVMBG)... Selengkapnya

 

Liputan6.com, Jakarta - Gunung Ibu hingga saat ini masih terus bergejolak. Gunung di Halmahera Barat, Maluku Utara, itu kini telah berstatus Awas (Level IV). Terkait situasi tersebut, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengestimasikan ada lebih dari 3.000 jiwa warga di Kabupaten Halmahera Barat, Provinsi Maluku Utara, yang perlu dievakuasi untuk menghindari potensi bahaya material vulkanis dari erupsi.

Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari di Jakarta, Kamis (16/1/2025) mengatakan, jumlah warga yang diestimasikan tersebut didapatkan berdasarkan pengalaman evakuasi dalam penanganan tanggap darurat saat Gunung Ibu erupsi pada Mei 2024 silam.

BNPB memetakan berdasarkan data jumlah penduduk pada kawasan rawan bencana Gunung Ibu diketahui warga yang masuk dalam sasaran rencana evakuasi tersebut berasal dari sejumlah desa di Kecamatan Ibu Utara, seperti Desa Sangaji Nyeku, dan Tokuoku yang berada dalam radius jangkauan erupsi Gunung Ibu.

"Prinsipnya semua koordinasi lapangan di Halmahera Barat sudah terbangun dan sudah cukup baik tinggal menggerakkannya saja," katanya.

Abdul Muhari juga mengatakan, tim BNPB akan terus berkoordinasi dengan Pemerintah Kabupaten Halmahera Barat beserta instansi terkait seperti TNI, Polri, Basarnas hingga Tagana di daerah setempat seputar rencana pelaksanaan evakuasi yang akan mengacu pada rekomendasi dari Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).

Sebelumnya, Rabu malam (15/1/2025), pukul 19.17 WIT, Gunung Ibu kembali erupsi dahsyat. Menurut catatan PVMBG, tinggi kolom letusan Gunung Ibu saat itu teramati mencapai 2.000 meter di atas puncak, atau sekitar 3.325 meter di atas permukaan laut. Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal ke arah barat. Erupsi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 28 mm dan durasi 122 detik.

 

Gunung Ibu Awas

Status aktivitas Gunung Ibu di Halmahera Barat, Maluku Utara ditingkatkan dari sebelumnya Siaga, saat ini menjadi Awas atau level IV, pada Rabu (15/1) siang, oleh Badan Geologi Kementerian ESDM.

Peningkatan status tersebut dilakukan setelahtim Badan Geologi mendeteksi adanya peningkatan aktivitas vulkanik Gunung Ibu yang signifikan pada periode 1-14 Januari 2025.

Petugas Pos pengamatan Gunung Ibu di Desa Gam Ici, Halmahera Barat mencatat kejadian erupsi mencapai rata-rata 70 kejadian per hari. Pada periode Januari 2025 ketinggian kolom erupsi fluktuatif dan teramati gejala peningkatan tinggi kolom erupsi menjadi maksimal empat kilometer dari atas puncak.

Dalam retang waktu tersebut dilaporkan ada sebanyak 748 kali gempa letusan, 70 kali gempa guguran, 1.643 gempa hembusan, 6.976 kali gempa vulkanik dangkal, 346 kali gempa vulkanik dalam, 60 kali gempa tektonik lokal dengan amplitudo dominan 3 milimeter.

Badan Geologi dalam rekomendasinya mengimbau masyarakat di sekitar Gunung Ibu maupun wisatawan agar tidak beraktivitas di dalam radius 5 kilometer dan perluasan sektoral berjarak 6 kilometer ke arah bukaan kawah di bagian utara dari kawah aktif Gunung Ibu.

Untuk memakimalkan upaya kedaruratan maka Pemerintah Kabupaten Halmahera Barat menetapkan status tanggap darurat selama 14 hari yang mulai berlaku efektif pada 15 Januari 2025.

Gunung Ibu
Gunung Ibu di Halmahera Barat, Maluku Utara, Rabu pagi (15/1/2025), pukul 07.11 WIT. (Liputan6.com/ Dok PVMBG)... Selengkapnya
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya