Mengenal Tari Rapa'i Geleng, Warisan Budaya Memukau dari Aceh

Suaranya yang khas menjadi elemen penting dalam Tari Rapa'i Geleng, membangun irama yang memikat sekaligus membangkitkan semangat penonton.

oleh Panji Prayitno diperbarui 23 Jan 2025, 09:00 WIB
Diterbitkan 23 Jan 2025, 09:00 WIB
Mengenal Tari Rapa'i Geleng, Warisan Budaya Memukau dari Acehx
Penari membawakan tarian tradisional Rapa'i Geleng saat pembukaan Festival Ekonomi Syariah Sumatera di depan Masjid Raya Baiturrahman, Banda Aceh, Aceh, 4 Agustus 2022. (Chaideer MAHYUDDIN/AFP)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Aceh dikenal dengan kekayaan budayanya yang luar biasa. Salah satu seni tradisional yang paling memukau dari tanah Rencong ini adalah Tari Rapa'i Geleng.

Tari ini merupakan tarian tradisional yang memiliki nilai estetika tinggi serta sarat dengan pesan moral dan religius. Diperankan oleh sekelompok penari laki-laki yang duduk berjajar dengan rapi, Tari Rapa'i Geleng menggambarkan harmoni antara gerakan tubuh, irama musik, dan lantunan syair Islami.

Nama Rapa'i Geleng sendiri diambil dari dua unsur utama tarian ini, yakni alat musik tradisional Aceh yang disebut rapa'i dan gerakan kepala (geleng) yang menjadi ciri khasnya.

Rapa'i adalah sejenis rebana yang dimainkan dengan cara dipukul menggunakan tangan. Suaranya yang khas menjadi elemen penting dalam Tari Rapa'i Geleng, membangun irama yang memikat sekaligus membangkitkan semangat penonton.

Dalam pertunjukan ini, para penari tidak hanya memainkan rapa’i tetapi juga melakukan gerakan-gerakan tubuh yang dinamis, seperti menepuk dada, menghentakkan kaki, dan tentu saja menggelengkan kepala dengan ritme yang cepat dan terkoordinasi.

Gerakan kepala inilah yang menciptakan daya tarik unik dan menjadi ciri khas tarian ini. Kecepatan dan ketepatan gerakan para penari dalam mengikuti irama rapa’i menunjukkan kemampuan mereka dalam menjaga keseimbangan fisik dan konsentrasi.

Tari Rapa'i Geleng tidak hanya sekadar seni pertunjukan, tetapi juga mengandung nilai-nilai spiritual dan edukasi. Syair-syair yang dilantunkan selama tarian biasanya berisi pesan-pesan Islami, seperti ajakan untuk berbuat baik, menjaga persaudaraan, serta menjauhi perbuatan tercela.

Warisan Budaya

Hal ini menunjukkan bagaimana seni tradisional Aceh seringkali diwarnai oleh nilai-nilai keagamaan yang kuat. Selain itu, tarian ini juga mencerminkan semangat gotong royong dan kebersamaan, karena setiap penari harus bergerak selaras satu sama lain untuk menciptakan harmoni dalam pertunjukan.

Sejarah Tari Rapa’i Geleng berakar pada tradisi masyarakat Aceh yang sangat menghargai seni sebagai media dakwah. Tarian ini diperkirakan berkembang pada abad ke-16, bersamaan dengan masuknya Islam ke Aceh.

Saat itu, seni menjadi sarana efektif untuk menyampaikan ajaran agama kepada masyarakat luas, mengingat banyak orang yang belum memahami bahasa Arab sebagai bahasa agama.

Hingga saat ini, Tari Rapa’i Geleng tetap menjadi bagian penting dari kebudayaan Aceh dan sering ditampilkan dalam berbagai acara adat, keagamaan, hingga festival seni tingkat nasional maupun internasional.

Sebagai warisan budaya yang kaya, Tari Rapa’i Geleng tidak hanya mencerminkan keindahan seni Aceh tetapi juga mengingatkan kita akan pentingnya menjaga tradisi sebagai identitas bangsa.

Generasi muda Aceh terus melestarikan tarian ini dengan memadukan unsur-unsur modern tanpa menghilangkan nilai-nilai aslinya. Dengan demikian, Tari Rapa’i Geleng tidak hanya bertahan dari gempuran zaman tetapi juga tetap relevan di tengah masyarakat yang semakin dinamis.

Di setiap ketukan rapa’i, gerakan kepala yang energik, dan syair-syair penuh makna, tersirat keindahan budaya Aceh yang kaya akan nilai-nilai luhur.

Sebagai warisan budaya, Tari Rapa’i Geleng bukan hanya milik masyarakat Aceh tetapi juga bagian dari khazanah budaya Indonesia yang patut kita banggakan dan lestarikan bersama.

 

Penulis: Belvana Fasya Saad

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya