Soto dan Sate Matang Khas Aceh, Sajian Unik dari Kota Serambi Makkah

Sate telah menjadi kuliner yang bisa dengan mudah ditemukan di tengah-tengah komunitas warga Aceh di berbagai kota di Indonesia. Keberadaan sate matang di suatu daerah menandai bahwa ada warga Aceh yang menetap di daerah tersebut.

oleh Switzy Sabandar diperbarui 23 Jan 2025, 16:00 WIB
Diterbitkan 23 Jan 2025, 16:00 WIB
Kunjungi Pantai Lampuuk Aceh, Sandiaga Uno Minta Wisata Olahraga Dikembangkan
Pantai Lampuuk, Aceh. (dok. Biro Humas dan Komunikasi Publik Kemenparekraf)... Selengkapnya

Liputan6.com, Aceh - Soto dan sate merupakan kuliner khas Indonesia yang bisa ditemukan di hampir seluruh pelosok Nusantara. Menariknya, di Aceh, dua kuliner ini dipadukan menjadi sehuah sajian yang dijuluki soto dan sate matang.

Sate telah menjadi kuliner yang bisa dengan mudah ditemukan di tengah-tengah komunitas warga Aceh di berbagai kota di Indonesia. Keberadaan sate matang di suatu daerah menandai bahwa ada warga Aceh yang menetap di daerah tersebut.

Mengutip dari indonesiakaya.com, nama matang pada makanan ini bukan berarti telah dimasak, melainkan diambil dari nama di mana makanan ini berasal. Sate matang berasal dari Matang Geulumpang Dua yang terletak di perbatasan antara Bireun dan Aceh Utara.

Bisa dikatakan, hampir semua penjual sate matang di berbagai wilayah berasal dari daerah ini. Penjual sate matang memiliki ciri khas berupa gerobaknya yang bertuliskan 'sate matang’. Sesuai namanya, makanan ini dijual bersama semangkuk kuah soto.

Perpaduan ini tergolong unik dan jarang ditemukan pada kuliner khas lain. Kuah soto yang segar berpadu sempurna dengan lezatnya aroma sate yang baru dibakar.

Keunikan lain dari makanan ini adalah penggunaan dagingnya yang terdiri dari dua pilihan, yakni daging sapi dan daging kambing. Pembeli bisa memilih sendiri sesuai selera.

Selain itu, proses memasaknya pun cukup unik. Sebelum dibakar, daging dipotong kecil-kecil terlebih dahulu kemudian diungkep.

Adapun bumbu ungkep daging tersebut adalah ketumbar, bawang putih, jahe, kunyit, dan garam. Setelah diungkep, baru kemudian daging ditusuk dan dibakar sebelum disajikan.

Seperti sate pada umumnya, sate matang disajikan dengan bumbu kacang yang diracik secara khas. Selain itu, semangkuk kuah soto menjadi pelengkap yang tak boleh ketinggalan.

Biasanya, kuah soto yang disajikan berisi potongan kentang dan daging dengan cita rasa gurih dan segar. Kuah soto terasa semakin nikmat dengan adanya aroma khas serai yang menyeruak.

Kuah soto ini berbeda dengan kari itik yang identik sebagai menu makan siang di Aceh. Soto dan sate matang dikategorikan sebagai hidangan makan malam. Namun, ada pula yang menjajakannya mulai siang hari.

Bagi yang ingin mencoba soto dan sate matang bisa berkunjung ke sekitar pusat jajanan, seperti REX Peunayong. Soto dan sate matang khas Aceh menjadi sajian yang sayang untuk dilewatkan.

Penulis: Resla

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya