Gunung Ibu Kembali Erupsi 1.000 Meter, Status Masih Awas

Gunung Ibu kembali erupsi pada Rabu (22/1/2025), pukul 10.45 WIT.

oleh Ahmad Apriyono diperbarui 22 Jan 2025, 11:28 WIB
Diterbitkan 22 Jan 2025, 11:28 WIB
Gunung Ibu
Gunung Ibu kembali erupsi pada Rabu (22/1/2025), pukul 10.45 WIT. (Liputan6.com/ Dok PVMBG)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Gunung Ibu kembali erupsi pada Rabu (22/1/2025), pukul 10.45 WIT. Laporan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menyebutkan, tinggi kolom letusan Gunung Ibu teramati mencapai 1.000 meter di atas puncak, atau sekitar 2.325 meter di atas permukaan laut.

Kolom abu erupsi Gunung Ibu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal ke arah barat laut. Erupsi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 19 mm dan durasi 61 detik.

Masyarakat dan wisatawan yang berada di sekitar Gunung Ibu dilarang beraktivitas di dalam radius 5 km dan perluasan sektoral berjarak 6 km ke arah bukaan kawah di bagian utara dari kawah aktif Gunung Ibu.

Jika terjadi hujan abu, masyarakat yang beraktivitas di luar rumah disarankan untuk menggunakan pelindung hidung, mulut (masker) dan mata (kacamata).

Seluruh pihak agar menjaga kondusivitas suasana di masyarakat, tidak menyebarkan narasi bohong alias hoaks, dan tidak terpancing isu-isu yang tidak jelas sumbernya. Masyarakat agar selalu mengikuti arahan dari pemerintah daerah.

Sepanjang awal 2025, Gunung Ibu tercatat sudah meletus sebanyak 265 kali. Hingga hari ini, Rabu, 22 Januari 2025, pukul 11.21 WIB, Gunung Ibu masih berstatus Awas (Level IV).

Lava Pijar

Sebelumnya, Gunung Ibu di Kabupaten Halmahera Barat, Maluku Utara, Selasa dini hari (21/1/2025), sekitar pukul 01.48 WIT kembali erupsi sekaligus meluncurkan laja pijar setinggi 200 meter di atas puncak.

"Gunung Ibu erupsi dengan ketinggian kolom abu teramati setinggi 1.000 meter," kata Petugas Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Ibu Richard Chaniago.

Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah barat. Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 28 mm dan durasi sekitar 50 detik.

Dia menjelaskan saat erupsi gunung api setinggi 1.325 meter dari permukaan laut itu teramati mengeluarkan laja pijar setinggi 200 meter di atas puncak gunung.

 

Stok Makanan Pengungsi

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memastikan stok makanan untuk kebutuhan warga enam desa di Kabupaten Halmahera Barat, Maluku Utara, yang tinggal di lokasi pengungsi akibat erupsi Gunung Ibu aman.

Deputi Bidang Sistem dan Strategi BNPB, Raditya Jati saat dikonfirmasi dari Ternate, Selasa, mengatakan untuk stok makanan bagi warga di lokasi pengungsian masih aman hingga satu pekan depan.

Dia menjelaskan untuk stok makanan akan terus diupdate, jika mengalami kekurangan, stok makanan tersebut akan ditambah ke lokasi dapur umum.

"Untuk kebutuhan makanan yang akan dibagikan bentuk nasi bungkus itu setiap hari dimasak sebanyak 1.500 bungkus dan dibagikan tiga kali sehari bagi warga yang berada di lokasi pengungsian," ujar Raditya.

Dia berharap asupan makanan yang disajikan kepada pengungsi benar-benar berkualitas, sehingga para korban terdampak erupsi Gunung Ibu makanannya terjamin aman dan sehat.

"Kita sudah sampaikan ke petugas dapur yang ditangani personel TNI dan Kementerian Sosial melalui Tagana jika memasak harus disertai dengan bahan makanan lokal agar warga terdampak di lokasi pengungsian tidak mengeluh, karena sesuai dengan harapan mereka," kata Deputi Bidang Sistem dan Strategi BNPB ini.

Berdasarkan data Posko Tanggap Darurat Erupsi Gunung Ibu pada Senin (20/1) sekitar pukul 18.00 WIT jumlah pengungsi yang dievakuasi dari enam desa di Kecamatan Tabaru berjumlah 1.067 jiwa.

Jumlah tambahan itu setelah petugas gabungan melakukan evakuasi sebanyak 403 orang pada Senin (20/1/2025) yang sebelumnya berjumlah 664 jiwa.

Pemkab Halmahera Barat menetapkan Status Tanggap Darurat Penanganan Erupsi Gunung Ibu selama 14 hari terhitung sejak 15 Januari lalu.

Penetapan Status Tanggap Darurat ini menyusul naiknya status Gunung Ibu dari Level III Siaga menjadi Level IV atau Awas.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya