Pantai Amal, Destinasi Wisata di Tarakan yang Menyimpan Banyak Kisah Bersejarah

Pada 1997, pemerintah resmi menjadikan Pantai Amal sebagai destinasi wisata Kota Tarakan. Penetapan ini bertepatan dengan status Tarakan yang baru saja menjadi kota definitif setelah pemekaran dari Kabupaten Bulungan.

oleh Switzy Sabandar diperbarui 31 Jan 2025, 02:00 WIB
Diterbitkan 31 Jan 2025, 02:00 WIB
Pantai Amal Tarakan
Pantai Amal Tarakan.... Selengkapnya

Liputan6.com, Tarakan - Pantai Amal berlokasi di Tarakan Timur, Tarakan, Kalimantan Utara. Sebelum menjadi ikon pariwisata Tarakan, pantai ini dulunya merupakan tempat persinggahan nelayan.

Mengutip dari indonesiakaya.com, Pantai Amal bukan sekadar destinasi rekreasi. Pantai ini telah menjadi saksi perjalanan peradaban manusia dari waktu ke waktu.

Pantai Amal menyimpan banyak kisah tentang awal mula lahirnya Kota Tarakan hingga menjadi saksi penting dalam Perang Dunia II. Para nelayan Suku Tidung dahulu kerap menjadikan pantai ini sebagai tempat beristirahat dan makan. Itulah sebabnya pulau ini bernama Tarakan (tarak ngakan), yang artinya tempat persinggahan makan.

Pada zaman dahulu, pantai ini digunakan sebagai tempat berlabuh pasukan Jepang dan Sekutu saat memasuki wilayah Tarakan. Pantai ini juga menjadi pintu masuk bagi tentara Jepang dan Sekutu.

Menurut catatan sejarah, aktivitas militer Belanda di sekitar Pantai Amal Baru dimulai pada 1936. Amal Baru yang saat ini dikenal sebenarnya adalah Amal Lama karena di sanalah pertama kali pemukiman ada.

Sementara itu, yang saat ini dikenal dengan nama Pantai Amal Lama sebenarnya adalah Amal Baru karena di sana pertama dijadikan tempat wisata. Adapun Sungai Amal berlokasi di Amal Baru, yang merupakan sungai kedua dari ujung Amal Baru.

Nama amal pada pantai ini diambil dari salah satu sungai yang ada di sekitar pantai di Kecamatan Tarakan Timur. Dahulu, sungai tersebut kerap digunakan sebagai lokasi bagi masyarakat Tidung untuk meletakkan sesajen sebagai tolak bala.

Aktivitas tersebut dikenal dengan istilah beramol, yang dalam bahasa Indonesia berarti beramal. Pada abad ke-18, sungai itu mulai dikenal dengan sebutan Sungai Amol atau Sungai Amal.

Seiring berjalannya waktu, masyarakat setempat pun mulai menyebut pantai di sekitar sungai tersebut sebagai Pantai Amol. Dalam perkembangannya, sebutan amol mengalami perubahan menjadi amal.

Pada 1997, pemerintah resmi menjadikan Pantai Amal sebagai destinasi wisata Kota Tarakan. Penetapan ini bertepatan dengan status Tarakan yang baru saja menjadi kota definitif setelah pemekaran dari Kabupaten Bulungan.

Penulis: Resla

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya