Liputan6.com, Gorontalo - Gusnar Ismail, tokoh politik senior di Gorontalo, dikenal sebagai pemimpin yang memiliki rekam jejak panjang dalam pemerintahan dan dunia politik.
Lahir pada 12 Desember 1959, ia menjabat sebagai Gubernur Gorontalo pada periode 2009 hingga 2012, setelah sebelumnya menjadi Wakil Gubernur selama dua periode (2001–2006 dan 2007–2009).
Advertisement
Baca Juga
Jabatan gubernur tersebut ia emban setelah menggantikan Fadel Muhammad yang diangkat menjadi Menteri Kelautan dan Perikanan pada Kabinet Indonesia Bersatu.
Advertisement
Gusnar Ismail merupakan alumni Fakultas Pertanian Universitas Sam Ratulangi Manado, di mana ia menyelesaikan pendidikan sarjana pada tahun 1985.
Perjalanan akademiknya terus berlanjut hingga ke jenjang doktoral, dengan menyelesaikan program S3 di Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta pada tahun 2010.
Disertasinya berjudul "Kepemimpinan Islam dalam Penyelenggaraan Pemerintah Daerah: Studi Provinsi Gorontalo" yang menyoroti peran nilai-nilai Islam dalam tata kelola pemerintahan.
Sebelum terjun ke dunia politik, Gusnar telah meniti karier di pemerintahan dengan memegang berbagai posisi strategis. Ia pernah menjabat sebagai Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan Kota Gorontalo pada tahun 1991.
Pada 1996, ia diangkat sebagai Asisten Administrasi Pembangunan Sekretariat Daerah Kota Gorontalo, dan pada 1998 menjabat sebagai Ketua Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Gorontalo.
Karier birokrasi Gusnar mencapai puncaknya saat ia dipercaya menjadi Sekretaris Daerah Kota Gorontalo pada tahun 2000.
Setelah sukses di birokrasi, Gusnar memilih untuk aktif di dunia politik. Pada 2001, ia terpilih sebagai Wakil Gubernur Gorontalo mendampingi Gubernur Fadel Muhammad.
Kolaborasi keduanya berlangsung hingga 2009, yang kemudian dilanjutkan dengan pengangkatan Gusnar sebagai Gubernur Gorontalo pada 29 Desember 2009.
Â
Kader Partai Demokrat
Di panggung politik nasional, Gusnar dikenal sebagai kader Partai Demokrat yang memiliki pengaruh besar di wilayah Gorontalo. Dedikasinya dalam pemerintahan dan politik menjadikannya salah satu tokoh sentral dalam perkembangan provinsi tersebut.
Tidak hanya aktif di pemerintahan dan politik, Gusnar juga dikenal sebagai figur yang aktif dalam berbagai organisasi sejak masa mudanya.
Hingga akhirnya, dirinya terpilih kembali di Pilkada Gorontalo tahun 2024. Kali ini dirinya didampingi Idah Syahidah Politisi Golkar yang berpengalaman.
Ia pernah terlibat dalam berbagai organisasi seperti Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI), Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), Angkatan Muda Pembaharuan Indonesia (AMPI), hingga Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI).
Dengan kombinasi pengalaman birokrasi, politik, dan keterlibatannya dalam organisasi, Gusnar Ismail menjadi sosok pemimpin yang memiliki pandangan luas dan komitmen tinggi dalam pembangunan daerah. Perjalanan kariernya yang panjang mencerminkan dedikasi penuh terhadap kemajuan Provinsi Gorontalo.
Advertisement
