Gairah Sepak Bola Nasional Gagal Ditangkap Asosiasi Kota PSSI Semarang

Pencapaian Tim Nasional Indonesia dalam sepakbola yang mencapai putaran ketiga kualifikasi piala dunia dan berpeluang lolos ke piala dunia, membawa gairah anak-anak kampung bermain sepak bola.

oleh Edhie Prayitno Ige diperbarui 14 Feb 2025, 22:00 WIB
Diterbitkan 14 Feb 2025, 22:00 WIB
Anak Bermain Sepakbola. (foto: Pinterest).
Anak Bermain sepak bola. (foto: Pinterest).... Selengkapnya

Liputan6.com, Semarang - Asosiasi Kota (Askot) PSSI Kota Semarang bersiap menggelar pemilihan ketua. Diagendakan pada tanggal 16 Februari 2025, Kota Semarang bakal memiliki Ketua Askot PSSI yang baru untuk masa bakti 2025-2029. Pemilihan Askot PSSI Kota Semarang ini akan menjadi penentu arah pembinaan sepak bola di Kota Semarang. Apalagi Wali Kota Semarang terpilih, Agustina Wilujeng juga sudah menyatakan bahwa Semarang jangan sampai hilang dari peta sepak bola Indonesia. "Saya lihat di kampung-kampung, anak-anak sangat bergairah bermain sepak bola. Baik yang di lapangan seadanya maupun yang sudah bagus. Jangan sampai bakat mereka hilang," kata Agustina.

Salah satu pegiat sepak bola di Semarang, Supriyadi juga menyoroti ketiadaan kompetisi. Baik tingkat Sekolah Sepak Bola maupun perserikatan sepak bola. "Ini bukan hanya soal mengerti sepak bola secara komersial. Ada filosofi dalam permainan sepak bola yang menginspirasi. Kompetisi harus dihidupkan lagi," katanya.

Ditambahkan kondisi sepak bola Kota Semarang dalam keadaan darurat. Klub kebanggaan kota, PSIS bahkan tak ada greget dalam 10 tahun terakhir. Tak ada prestasi apa pun. "Ada 25 PS yang selama dua tahun ini tidak mengadakan kompetisi, baik di divisi 1 maupun 2. Yang terjadi, banyak SSB yang mengadakan liga secara mandiri tanpa campur tangan Askot PSSI Kota Semarang," katanya.

Lebih dari Sekadar Komersil

Supriyadi
Pegiat sepakbola Kota Semarang, Supriyadi S.Sos menyerahkan hadiah dalam kompetisi Divisi 1 dan 2 Asosiasi Kota Semarang. Foto: liputan6.com/edhie prayitno ige ... Selengkapnya

Menurutnya, saat ini momentum masih ada dan belum terlambat untuk berbenah. Even Piala Suratin yang digelar oleh Asprov Jawa Tengah ternyata Kota Semarang juga tidak ikut. Supriyadi yang beberapa kali mendukung kiper Timnas Indonesia Ernando Ari Sutaryadi ini menekankan pentingnya konsolidasi antar klub untuk membangun sepak bola yang profesional dan maju di Kota Semarang. "Profesional beda dengan komersil. Profesional diikuti dengan adanya tanggung jawab. Jadi mengelola klub sepak bola tak hanya butuh visi komersial dan berorientasi pada keuntungan semata. Ada nilai yang harus dijadikan landasan dan diperjuangkan," katanya.

Supriyadi akhirnya memantapkan diri maju dalam pemilihan Ketua Askot PSSI Kota Semarang. Ia mengajak semua pihak untuk bersama-sama membangun sepak bola di Kota Semarang agar tidak kehabisan pemain profesional. "Kompetisi baik antar SSB maupun antar PS harus hidup," katanya.

Saat ini sudah ada dua nama yang muncul dalam bursa pemilihan Askot Kota Semarang. Pertama ada Anton Nikijuluw dan kedua ada Supriyadi. Akankah pemilihan Ketua Askot PSSI Kota Semarang menjadi titik balik sepak bola Kota Semarang? Warga Kota Atlas hanya bisa menunggu kiprah dari ketua askot terpilih nantinya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Live dan Produksi VOD

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya