Tentukan Awal Puasa, Pemerintah Gelar Sidang Isbat Ramadhan 2025 pada Jumat 28 Februari

Sidang Isbat penetapan awal Ramadhan 1446 H akan digelar pada Jumat, 28 Februari 2025 di Jakarta, dipimpin Menag Nasaruddin Umar untuk menentukan awal puasa Ramadhan di Indonesia.

oleh Tim Regional diperbarui 13 Feb 2025, 07:18 WIB
Diterbitkan 13 Feb 2025, 07:08 WIB
Ilustrasi pemantauan hilal pada Sidang Isbat untuk menentukan awal puasa Ramadhan
Ilustrasi pemantauan hilal pada Sidang Isbat untuk menentukan awal puasa Ramadhan. (Liputan6.com/Triyasni)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta Jelang Ramadhan 1446 H, umat Muslim Indonesia menantikan penetapan awal puasa. Kabar baiknya, Kementerian Agama (Kemenag) telah mengumumkan tanggal pasti sidang isbat, yaitu pada Jumat, 28 Februari 2025.

Sidang penting ini akan menentukan kapan tepatnya umat Islam di Indonesia memulai ibadah puasa Ramadhan.

Sidang Isbat: Proses Penentuan Awal Ramadhan

Sidang Isbat, yang akan dipimpin langsung oleh Menteri Agama Nasaruddin Umar, akan berlangsung di Auditorium H.M. Rasjidi, Kementerian Agama, Jakarta Pusat. Proses ini melibatkan berbagai pihak untuk memastikan keakuratan dan transparansi penetapan awal Ramadhan. Bukan hanya pejabat Kemenag, tetapi juga perwakilan dari berbagai organisasi turut serta.

Menurut Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kemenag, Abu Rokhmad, sidang isbat akan melibatkan berbagai elemen penting. Mereka termasuk perwakilan ormas Islam, Majelis Ulama Indonesia (MUI), Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).

Kemudian, para ahli falak, serta perwakilan dari Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dan Mahkamah Agung. Kehadiran pihak ini diharapkan menjamin proses pengambilan keputusan yang komprehensif dan mempertimbangkan berbagai perspektif.

Rangkaian Sidang Isbat

Sidang Isbat sendiri terdiri dari tiga rangkaian penting. Pertama, pemaparan data posisi hilal berdasarkan perhitungan astronomi yang akurat. Data ini menjadi dasar pertimbangan ilmiah dalam menentukan awal Ramadhan. Kedua, verifikasi hasil rukyatul hilal.

Proses ini melibatkan pengamatan langsung hilal dari berbagai titik di Indonesia. Hasil pengamatan ini akan dibandingkan dengan data astronomi.

Ketiga, setelah pemaparan data dan verifikasi rukyat, akan dilakukan musyawarah untuk mengambil keputusan final. Keputusan ini akan diumumkan secara resmi oleh Menteri Agama setelah mempertimbangkan seluruh data dan masukan dari berbagai pihak yang terlibat.

Proses ini memastikan bahwa penetapan awal Ramadhan didasarkan pada pertimbangan yang matang dan komprehensif, baik secara ilmiah maupun berdasarkan rujukan agama.

Siapa yang Diundang?

Seperti tahun-tahun sebelumnya, sidang isbat akan dihadiri oleh berbagai pihak, termasuk perwakilan ormas Islam, MUI, BMKG, ahli falak, serta perwakilan dari DPR dan Mahkamah Agung.

Kehadiran perwakilan dari berbagai lembaga ini bertujuan untuk memastikan proses penetapan awal Ramadhan berjalan transparan dan akuntabel. Dengan demikian, keputusan yang dihasilkan akan diterima secara luas oleh masyarakat Indonesia.

Pentingnya Sidang Isbat

Sidang Isbat merupakan proses penting dalam menentukan awal Ramadhan di Indonesia. Proses ini memastikan keseragaman dalam pelaksanaan ibadah puasa di seluruh Indonesia.

Dengan melibatkan berbagai pihak dan mempertimbangkan berbagai aspek, sidang isbat bertujuan untuk mencapai kesepakatan yang diterima oleh seluruh umat Islam di Indonesia. Hasil sidang isbat akan diumumkan secara resmi kepada publik setelah proses musyawarah selesai.

Sidang Isbat pada Jumat, 28 Februari 2025 akan menjadi penentu dimulainya ibadah puasa Ramadhan 1446 H di Indonesia.

Proses yang transparan dan melibatkan berbagai pihak ini menjamin keakuratan dan keadilan dalam penetapan awal Ramadhan bagi seluruh umat Muslim di Indonesia. Mari kita nantikan pengumuman resmi dari Kementerian Agama.

 

Disclaimer: Artikel ini menggunakan Artificial Intelligence (AI).

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya