Liputan6.com, Jember - PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi 9 Jember, mengungkapkan bahwa hingga saat ini, sebanyak 46.297 tiket mudik Lebaran 2025 telah terjual. Total tiket terjual pada periode Angkutan Lebaran 2025 untuk masing-masing tujuan favorit per tanggal 20 Februari 2025 diantaranya Kereta Api Tujuan Surabaya Gubeng 5.694 tiket Stasiun Lempuyangan 5.309 tiket, Stasiun Malang 3.239 tiket, Staisunn Sidoarjo 2.192 tiket dan Stasiun Madiun 2.120 tiket
Adapun kapasitas tempat duduk yang tersedia selama periode angkutan lebaran, yaitu dari tanggal 21 Maret 2025 sampai dengan 11 April 2025 mencapai total 181.544 tempat duduk, dengan rata-rata kapasitas harian sebanyak 8.252 tempat duduk. Berdasarkan volume penjualan tiket, lonjakan penjualan signifikan terjadi pada H-5 hingga H-2 Lebaran. Beberapa tujuan favorit para pelanggan dari Daop 9 Jember meliputi Stasiun Surabaya Gubeng, Stasiun Lempuyangan, Stasiun Malang, Stasiun Sidoarjo dan Stasiun Madiun.
Baca Juga
Hal ini menunjukkan tingginya minat masyarakat untuk melakukan perjalanan dengan kereta api ke berbagai destinasi tersebut selama masa mudik Lebaran. Manager Hukum dan Humasda KAI Daop 9 Jember, Cahyo Widiantoro, menyampaikan bahwa masyarakat yang berencana untuk bepergian saat Lebaran masih memiliki kesempatan untuk mendapatkan tiket.
Advertisement
“Kami mengimbau pelanggan agar segera merencanakan perjalanan dan melakukan pemesanan tiket sejak dini untuk mendapatkan kepastian tempat duduk. Selain itu, kami juga mengingatkan kepada seluruh pelanggan untuk selalu berhati-hati terhadap berbagai modus penipuan yang dilakukan oleh pihak tidak bertanggung jawab. Pastikan untuk membeli tiket hanya melalui channel resmi KAI atau mitra yang terpercaya,” ujarnya Kamis (20/2/2025).
Kata dia, KAI memberikan kemudahan bagi masyarakat untuk merencanakan perjalanan mudik dan balik dengan memesan tiket H-45 sebelum tanggal keberangkatan. “Selain itu, masyarakat juga dapat memilih tanggal keberangkatan di luar tanggal favorit atau menggunakan kereta api dengan sistem connecting train sebagai alternatif perjalanan,” pungkasnya.