Liputan6.com, Bali - Bali, destinasi wisata dunia yang memesona, ternyata menyimpan cerita pilu di balik keindahannya. Banyak masyarakat, terutama penyandang disabilitas dan keluarga miskin, masih berjuang untuk mendapatkan akses kesehatan dan kehidupan yang layak. Namun, berkat kehadiran Yayasan Sole Family Bali, harapan baru terus tumbuh. Dengan misi mulia dan kerja nyata, yayasan ini telah mengubah kehidupan ratusan keluarga di Bali.
Yayasan Sole Family Bali resmi berdiri pada 27 Februari 2023, sebagai kelanjutan dari Solemen Indonesia yang didirikan pada tanggal yang sama di tahun 2011 oleh Robert Epstone. Robert, seorang filantropis yang dikenal dengan aksi berjalan kaki tanpa alas kaki mengelilingi Bali, telah menginspirasi banyak orang untuk peduli terhadap sesama.
Dengan semangat yang sama, Yayasan Sole Family Bali melanjutkan perjuangan ini. Berlokasi di Jl. Merdeka Raya No. 8x, Abiansemal, Badung, yayasan ini menjadi wadah bagi masyarakat untuk berkontribusi dalam membantu mereka yang membutuhkan, khususnya dalam hal kesehatan dan kesejahteraan hidup.
Advertisement
Baca Juga
Menurut Yuli Utomo, Ketua Yayasan Sole Family Bali, yang kesehariannya sebagai seorang lawyer dan biasa dipanggil Pak Tommy, banyak masyarakat Bali, terutama penyandang disabilitas, seringkali terpinggirkan dan kesulitan mendapatkan akses pengobatan.
"Di beberapa daerah, anak-anak dan orang dewasa bahkan tidak pernah bertemu dokter, meskipun mereka menderita penyakit serius," ujarnya.
Yayasan Sole Family Bali hadir untuk mengatasi masalah ini. Mereka memberikan bantuan medis, menyediakan makanan bergizi, pakaian, serta alat-alat medis seperti kursi roda. Selain itu, yayasan ini juga berkolaborasi dengan pemerintah setempat untuk memberikan solusi jangka panjang, seperti menyediakan rumah layak huni dan membangun taman permaculture sebagai sumber pangan berkelanjutan.
Salah satu cerita yang menggambarkan dampak positif Yayasan Sole Family Bali adalah kisah Komang dan Wayan, dua bersaudara dari tujuh anak dalam sebuah keluarga miskin. Keduanya menderita cerebral palsy, suatu kondisi yang menyebabkan kelumpuhan dan kaki mengecil. Sejak kecil, mereka tidak pernah mendapatkan perawatan medis yang layak.
Berkat bantuan Yayasan Sole Family Bali, Komang dan Wayan akhirnya bisa berobat dan mendapatkan perawatan medis yang mereka butuhkan. Yayasan ini tidak hanya menyediakan kursi roda khusus, obat-obatan, dan terapi berkala, tetapi juga memindahkan seluruh keluarga ke rumah baru yang lebih layak. Selain itu, yayasan ini membangun taman permaculture di sekitar rumah mereka, yang tidak hanya menjadi sumber sayuran segar tetapi juga menciptakan lingkungan yang nyaman bagi keluarga dan masyarakat sekitar.
Sejak berdiri, Yayasan Sole Family Bali telah memberikan dampak positif bagi lebih dari 800 keluarga di Bali. Dengan slogan "A Little Help Can Make A Big Change," yayasan ini percaya bahwa setiap bantuan, sekecil apa pun, dapat membawa perubahan besar dalam kehidupan seseorang.
Mereka tidak hanya memberikan bantuan medis, tetapi juga menciptakan senyuman dan harapan baru bagi masyarakat yang selama ini merasa terabaikan. Melalui kolaborasi dengan pemerintah, sponsor, dan relawan, Yayasan Sole Family Bali terus berkomitmen untuk mengubah kehidupan masyarakat Bali ke arah yang lebih baik.
Yayasan Sole Family Bali mengajak seluruh masyarakat, baik lokal maupun internasional, untuk turut serta dalam misi mulia ini. "Join us in making a meaningful impact to the society," ajak Yuli Utomo. Setiap donasi, relawan, atau dukungan moril akan sangat berarti bagi mereka yang membutuhkan.
Dengan langkah-langkah nyata, Yayasan Sole Family Bali membuktikan bahwa "A Step in the Right Direction" dapat membawa perubahan besar. Mari bersama-sama memberikan harapan, menciptakan senyuman, dan memberikan dampak positif bagi masyarakat Bali.
Dengan dukungan dari semua pihak, Yayasan Sole Family Bali akan terus menjadi cahaya harapan bagi mereka yang membutuhkan. “Changing Lives in Bali” bukan sekadar slogan, tetapi bukti nyata dari kerja keras dan kepedulian yang tulus.