Mengenal Tradisi Damar Kurung, Lentera saat Ramadan di Gresik

Damar kurung merupakan karya seni yang memadukan fungsi penerangan dengan nilai-nilai dakwah Islam. Tradisi ini telah bertahan selama puluhan tahun dan terus berkembang.

oleh Switzy Sabandar Diperbarui 06 Mar 2025, 00:00 WIB
Diterbitkan 06 Mar 2025, 00:00 WIB
Damar Kurung - Liputan6 Siang
(Liputan6 TV)... Selengkapnya

Liputan6.com, Gresik - Setiap bulan Ramadan, kota Gresik, Jawa Timur, memiliki tradisi unik yang menjadi bagian dari budaya masyarakat setempat. Tradisi tersebut adalah damar kurung, lentera khas yang dihias dengan gambar-gambar kehidupan masyarakat Gresik selama Ramadan.

Damar kurung merupakan karya seni yang memadukan fungsi penerangan dengan nilai-nilai dakwah Islam. Tradisi ini telah bertahan selama puluhan tahun dan terus berkembang.

Mengutip dari berbagai sumber, damar kurung memiliki bentuk yang khas, berbeda dengan lentera China yang lebih dikenal secara umum. Bentuknya menyerupai kotak dengan rangka kayu dan kertas sebagai penutupnya.

Bagian terpenting dari damar kurung adalah hiasan gambar yang menceritakan kehidupan sehari-hari masyarakat Gresik selama Ramadan. Gambar-gambar tersebut biasanya menggambarkan aktivitas seperti beribadah di masjid, berbagi takjil, atau kegiatan sosial lainnya.

Motif-motif ini memiliki peran sebagai media dakwah, yang menyampaikan pesan-pesan agama Islam melalui seni. Salah satu tokoh penting dalam perkembangan damar kurung adalah Masmundari.

Ia adalah seorang seniman asal Kroman, Gresik. Lahir pada tahun 1904, Masmundari dikenal sebagai maestro damar kurung yang karyanya banyak menginspirasi generasi berikutnya.

Karya-karyanya mengambil objek kehidupan sehari-hari, seperti anak-anak bermain, ibu-ibu memasak, atau aktivitas keagamaan. Masmundari wafat pada 24 Desember 2005, tetapi warisannya terus hidup melalui tradisi damar kurung yang masih dilestarikan hingga kini.

Setiap tahun, festival damar kurung diselenggarakan khusus pada bulan Ramadan. Acara ini menjadi ajang bagi pelajar sekolah dasar di Gresik untuk memamerkan karya damar kurung buatan mereka.

Festival ini memperlihatkan kreativitas anak-anak dan menjadi sarana edukasi bagi generasi muda untuk mengenal dan mencintai budaya lokal. Damar kurung yang dipajang dalam festival ini memiliki tema-tema yang beragam, mulai dari kehidupan sosial hingga pesan-pesan keagamaan.

Seiring perkembangan zaman, desain damar kurung semakin modern. Beberapa lentera kini dilengkapi dengan lampu hias dan pengeras suara yang memainkan lagu-lagu bertemakan Ramadan.

Meski demikian, esensi dari damar kurung sebagai karya seni yang sarat makna tetap terjaga. Tradisi ini juga menjadi daya tarik bagi wisatawan yang ingin menyaksikan keindahan lentera Ramadan di Gresik ini.

Penulis: Ade Yofi Faidzun

Promosi 1

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya