Liputan6.com, Banyuwangi - Menjelang periode libur Hari Raya Idulfitri 1446 H dan Hari Raya Nyepi yang berdekatan, PT ASDP Indonesia Ferry mengambil langkah proaktif untuk memastikan kelancaran penyeberangan, terutama di lintasan Ketapang-Gilimanuk.
"Kami telah berkoordinasi dengan seluruh pemangku kepentingan untuk menyiapkan strategi rekayasa lalu lintas, khususnya karena Lebaran tahun ini bertepatan dengan Hari Raya Nyepi," ujar General Manager PT ASDP Ketapang Yani Andriyanto Kamis (20/3/2025)
Advertisement
Pengaturan khusus ini diterapkan untuk menghormati perayaan Nyepi. Sebagai bentuk penghormatan dan sesuai dengan Surat Keputusan Bersama (SKB) 3 Menteri, layanan penyeberangan di lintasan Ketapang-Gilimanuk akan dihentikan sementara pada Hari Raya Nyepi.
Advertisement
Pelabuhan Ketapang akan ditutup mulai 28 Maret 2025 pukul 17.00 WIB hingga 30 Maret 2025 pukul 06.00 WIB. Pelabuhan Gilimanuk akan ditutup mulai 29 Maret 2025 pukul 05.00 Wita hingga 30 Maret 2025 pukul 06.00 Wita.
Selama penutupan sementara, pembelian tiket online tidak dapat dilakukan. ASDP mengimbau para pemudik untuk mengatur waktu keberangkatan dengan baik. Untuk mengantisipasi lonjakan penumpang, ASDP telah menyiapkan buffer zone dengan fasilitas pendukung di Pelabuhan Ketapang dan Terminal Cargo Gilimanuk.
“Jika terjadi antrean panjang, sistem penundaan keberangkatan (delaying system) akan diterapkan. Saat ini, 54 kapal siap beroperasi,”tambahnya
Puncak arus mudik diperkirakan terjadi pada 28 Maret 2025, dengan peningkatan penumpang sekitar 18%. Sementara itu, puncak arus balik diprediksi terjadi pada 6 April 2025.
"Kami mengimbau pengguna jasa untuk datang ke pelabuhan sesuai jadwal keberangkatan yang tertera di tiket. Kepatuhan terhadap jadwal akan membantu kelancaran dan ketertiban arus kendaraan di pelabuhan," tutur Yani.