Liputan6.com, Jakarta - PT Holcim Indonesia Tbk (SMCB) akan meminta persetujuan pemegang saham untuk melakukan penggabungan usaha PT Bintang Polindo Perkasa dan PT Wahana Transtama dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang diadakan pada 2 Juni 2014.
PT Bintang Polindo Perkasa (BPP) dan PT Wahana Transtama (WT) akan bergabung ke PT Holcim Indonesia Tbk. Penggabungan usaha ini dilakukan untuk mengurangi atau menghilangkan transaksi antar perusahaan.
Sehingga akhirnya dapat memiliki dampak terhadap biaya produksi secara keseluruhan untuk menjadi lebih efisien dalam melakukan kegiatan usaha utamanya.
Advertisement
Mengutip dari keterangan yang diterbitkan, Senin (26/5/2014), BPP merupakan perusahaan yang memproduksi barang setengah jadi milik PT Holcim Indonesia Tbk selama lima tahun terakhir. Sementara itu, WT merupakan anak perusahaan PT Holcim Indonesia Tbk yang seluruh sahamnya dimiliki oleh Holcim Indonesia, dan bergerak di transportasi. Namun WT telah berhenti operasi sejak 2006.
Mengingat Holcim Indonesia telah memiliki 100% saham dalam BPP dan WT, perseroan tidak akan menerbitkan saham baru terkait penggabungan BPP dan WT ke dalam Holcim Indonesia.
Selain itu, bagi pemegang saham yang tidak menyetujui penggabungan usaha ini, perseroan akan melakukan pembelian kembali sahamnya dengan harga wajar.
Penentuan harga saham mengikuti harga rata-rata dari harga penutupan perdagangan harian di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama 90 hari terakhir. Harga pembelian kembali saham dibanderol Rp 2.407 per saham.
Harga saham itu di bawah harga saham yang bergerak pada Senin (26/5/2014) di kisaran Rp 2.675 per saham. Nilai transaksi saham sekitar Rp 354,2 juta. (Ahm/)