Sentimen Domestik Bakal Dominasi Laju IHSG

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diharapan tidak turun di bawah level 5.127 untuk melanjutkan tren positif.

oleh Achmad Dwi Afriyadi diperbarui 25 Agu 2014, 11:16 WIB
Diterbitkan 25 Agu 2014, 11:16 WIB
Tekanan Domestik dan Global Berkurang, IHSG Menguat Terbatas
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan berada di kisaran 5.150-5.200 pada perdagangan saham Selasa pekan ini.

Liputan6.com, Jakarta - Analis memperkirakan, ada titik keseimbangan baru untuk Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) setelah menyentuh level tertinggi selama 2014.

IHSG sempat berada di level tertinggi 5.206 pada Kamis 21 Agustus 2014. IHSG melanjutkan kenaikan hingga sentuh level tertingginya di level 5.223 pada 22 Agustus 2014. Akan tetapi, indeks saham melemah level 5.198 pada penutupan perdagangan saham Jumat 22 Agustus 2014.

"Ya memang kalau dilihat IHSG kemarin cenderung turun, tapi tidak terlalu jauh. Bahkan saya lihat level support di 5.150. Saya harapkan tidak turun di 5.127," kata dia pada Liputan6.com, Jakarta, Senin (25/8/2014).

Ia menuturkan, hal seperti itu lumrah pasca pemilu. Dia mengatakan, hal ini ditunjang dengan ekspektasi ekonomi nasional akan mengalami perbaikan dengan adanya presiden baru.

"Trigernya dalam negeri, setiap pemilu selesai ekonomi akan bagus. Orang akan beli saham," kata Hans.

Namun, kata dia yang bakal menjadi ancaman perdagangan saham jika terjadi adanya perlambatan ekonomi global. Sementara itu, Kepala Riset PT Mandiri Sekuritas, John Rachmat menuturkan, Joko Widodo yang terpilih menjadi presiden memberikan sentimen positif untuk bursa saham. Ada sejumlah harapan pelaku pasar terhadap pemerintahan baru dan kebijakan yang akan diambil oleh Joko Widodo terutama soal subsidi energi.

Sentimen itu mulai dari susunan kabinet dan pembenahan anggaran subsidi bahan bakar minyak (BBM). Menurut John, selama ini pelaku pasar sudah kecewa dengan pemilihan menteri di kabinet Indonesia Bersatu II. Oleh karena itu, ada harapan Jokowi dapat memilih menteri yang berkompeten di bidangnya.

Selain itu, pembenanan subsidi energi juga menjadi perhatian pelaku pasar. John mengatakan, bila subsidi energi dikurangi maka ada harapan untuk pemerintahan baru. "Kalau kabinet tidak sesuai harapan maka indeks saham akan turun," kata John.

Pada perdagangan saham pukul 10.38 WIB, IHSG turun 10,62 poin atau 0,20 persen menjadi 5.188,27. Indeks saham melemah ini didorong dari 147 saham melemah, dan 98 saham menguat. Akan tetapi, 88 saham diam di tempat. (Amd/Ahm)

*Bagi Anda yang ingin mengikuti simulasi tes CPNS dengan sistem CAT online, Anda bisa mengaksesnya di Liputan6.com melalui simulasicat.liputan6.com. Selamat mencoba!

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya