Liputan6.com, Jakarta - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksikan variatif pada perdagangan saham Rabu (15/10/2014). Secara teknikal, IHSG dinilai belum cukup kuat mendobrak level resistance kuat 5.002.
Hal itu disampaikan Analis PT Asjaya Indosurya Securities, William Suryawijaya, dalam ulasannya. Menurut William, target resistance masih berada di level 5.002 sebagai pintu masuk melanjutkan kenaikan jangka pendeknya.
"Sementara itu, target support 4.911 tetap menjadi acuan selama IHSG tidak menutup perdagangan di bawah level support tersebut. Pola IHSG masih tetap uptren untuk timeframe jangka panjang," kata William.
Advertisement
Sementara itu, Analis PT HD Capital Tbk, Yuganur Widjanarko menuturkan, saat ini tinggal melihat apakah kenaikan IHSG masih bisa berlanjut di atas price gap 4.992.
"Bila berhasil maka ada kesempatan untuk berakhirnya proses downtren koreksi minor yang dialami sekarang," ujar Yuganur.
Ia memperkirakan, IHSG berada di level support 4.840-4.790-4.710 dan resistance 4.992-5.045-5.126.
IHSG naik tipis 9,52 poin atau 0,19 persen ke level 4.922,58 pada perdagangan saham Selasa 14 Oktober 2014. IHSG berada di level tertinggi 4.939,45 dan terendah 4.903,59.
Rekomendasi Saham
William memilih sejumlah saham untuk diperhatikan pelaku pasar pada Rabu pekan ini. Saham-saham itu antara lain PT BW Plantation Tbk (BWPT), PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), dan PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI).
Sedangkan Yuganur memilih saham PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM), PT Adaro Energy Tbk (ADRO), PT Vale Indonesia Tbk (INCO), dan PT Pakuwon Jati Tbk (PWON).
Rekomendasi Teknikal
Yuganur memilih saham PT Telekomunikasi Indonesia Tbk untuk jadi pertimbangan pelaku pasar. Menurut Yuganur, koreksi downtrend minor dalam pattern medium uptrend saham Telkom ini dapat digunakan sebagai kesempatan untuk beli antisipasi swing naik untuk menguji resistance di Rp 2.875 dan psikologis Rp 3.000.
Yuganur merekomendasikan saham Telkom masuk di level pertama Rp 2.750, level kedua Rp 2.715, dan cut loss point Rp 2.675. (Ahm/)