Sepi Sentimen, IHSG Diprediksi Turun

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan bergerak di kisaran 5.000-5.107 pada perdagangan saham Kamis pekan ini.

oleh Achmad Dwi Afriyadi diperbarui 06 Nov 2014, 06:20 WIB
Diterbitkan 06 Nov 2014, 06:20 WIB
Ilustrasi IHSG
Ilustrasi IHSG (Liputan6.com/Johan Fatzry)

Liputan6.com, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bakal bergerak konsolidasi dengan kecenderungan melemah pada perdagangan saham Kamis pekan ini.

Analis PT Investa Saran Mandiri, Hans Kwee mengatakan, pemodal masih menantikan kabar penaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi.

"Pasar menanti kepastian harga BBM BBM bersubsidi naik. Kapan dan berapa besarannya dan bagaimana resistansi dari kebijakan ini," kata dia saat dihubungi Liputan6.com, Jakarta, Kamis (6/11/2014).

Di samping itu, beratnya gerak indeks saham juga dipengaruhi oleh kembali memanasnya perseteruan Koalisi Merah Putih (KMP) dan partai pendukung pemerintah Koalisi Indonesia Hebat (KIH) di parlemen yang tak kunjungi usai.

Laporan Badan Pusat Statistik (BPS) yang menyatakan perekonomian RI pada kuartal III 2014 melambat pada angka 5,01 persen dibandingkan periode yang sama 2013 juga memberikan tekanan IHSG. "Itu pasti ada efeknya, karena tidak banyak sentimen di pasar," ujar Hans.

Harapan untuk menguat pun semakin kecil. Kondisi regional juga tak terlalu baik mengingat harga minyak dunia sedang jatuh. Hal tersebut memicu perlambatan ekonomi dunia.

Pada perdagangan saham kali ini, Hans memprediksi IHSG bergerak pada level support 5.050-5.000. Sementara resistance di level 5.090-5.107.

Untuk beli saham, dia merekomendasikan PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN), PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI), PT United Tractors Tbk (UNTR) untuk dicermati pelaku pasar.

Sementara itu, Analis PT HD Capital Tbk, Yuganur Widjanarko menuturkan, beberapa sentimen positif domestik seperti rencana pemerintah menaikkan harga BBM bersubsidi pada November serta laporan keuangan emiten berkapitalisasi besar yang masih di atas harapan pasar dapat mendorong IHSG di atas 5.085.

"Bila hal itu terjadi maka tren jangka pendek dapat berubah dari posisi sideways ke minor uptren," kata Yuganur.

Ia merekomendasikan, IHSG berada di level support 5.020-4.990-4.925-4.840 dan resistance 5.085-5.126-5.186 pada perdagangan saham Kamis pekan ini.

Pada perdagangan saham Rabu 5 November 2014, IHSG ditutup melemah tipis 4,12 poin atau 0,08 persen di level 5.066,33. Investor asing mencatatkan beli bersih sebanyak Rp 400 miliar. Sedangkan pemodal lokal melakukan beli bersih Rp 400 miliar. (Amd/Ahm)

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya