Liputan6.com, Jakarta - Salah satu saham emiten farmasi memberi imbal hasil terbesar sepanjang 2014. Saham Kimia Farma mampu mencatatkan kenaikan 133 persen di tahun politik ini.
Emiten farmasi berkode KAEF ini pernah sentuh level tertinggi Rp 1.640 per saham. Depresiasi rupiah yang dapat mendongkrak biaya impor bahan baku emiten ini tidak terlalu mempengaruhi harga sahamnya.
Sentimen program pemerintah mewujudkan Indonesia Sehat, dan BPJS Kesehatan diharapkan berdampak positif untuk emiten farmasi. Adanya harapan itu dinilai mendorong kinerja saham Kimia Farma.
Lalu di tengah harga saham yang naik signifikan ini, apakah saham Kimia Farma masih menjadi pilihan? Apa rekomendasi saham kimia farma? Berikut wawancara Liputan6.com dengan Analis PT First Asia Capital David Sutyanto:
Market Watch: Program Indonesia Sehat Untungkan Kimia Farma
Saham PT Kimia Farma Tbk mampu mencatatkan kenaikan sekitar 133 persen sepanjang 2014.
diperbarui 24 Des 2014, 18:48 WIBDiterbitkan 24 Des 2014, 18:48 WIB
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Link Live Streaming Liga Champions Real Madrid vs AC Milan, Mau Mulai di Vidio
Jadwal Sholat DKI Jakarta, Jawa dan Seluruh Indonesia Hari Ini Rabu 6 November 2024
Bila Terpilih Menang Pilpres AS 2024, Apa yang Akan Dilakukan Kamala Harris dan Donald Trump?
Budi Arie soal Bahan Baku Program Makan Bergizi Gratis: Kalau Bisa Tak Ada yang Impor
Belum Lengkap, Kejari Bandar Lampung Kembalikan Berkas Perkara KDRT Selebgram Anastasia Noor
Link Live Streaming Liga Champions Sporting CP vs Manchester City, Liverpool vs Bayer Leverkusen: Sebentar Lagi Tayang di Vidio
Irish Bella Syukuran Rumah Baru, Ini Doa dan Amalan yang Dianjurkan dalam Islam
Sinopsis Mission: Impossible 8, Berikut Daftar Pemeran dan Fakta Menariknya
Kisah Habib Soleh Tanggul Berjumpa dengan Nabi Khidir AS, Karomah Wali
Waspada, BMKG Prediksi Sebagian Besar Wilayah Sulut Berpotensi Cuaca Ekstrem
Siapa yang Akan Secara Resmi Menyatakan Pemenang Pilpres AS 2024?
Deretan Mitos Gunung Salak, Salah Satunya Istana Gaib