Laba Bersih Pakuwon Jati Naik 121%

PT Pakuwon Jati Tbk membukukan laba bersih naik menjadi Rp 2,51 triliun pada 2014 dari periode 2013 sebesar Rp 1,13 triliun.

oleh Agustina Melani diperbarui 26 Mar 2015, 17:39 WIB
Diterbitkan 26 Mar 2015, 17:39 WIB
Ilustrasi Laporan Keuangan
(Foto: BPKAD)

Liputan6.com, Jakarta - PT Pakuwon Jati Tbk (PWON) mencatatkan kinerja relatif baik sepanjang 2014. Perseroan membukukan laba bersih naik 121 persen menjadi Rp 2,51 triliun pada 2014 dari periode 2013 sebesar Rp 1,13 triliun.

Kenaikan laba bersih itu didukung kenaikan pendapatan sekitar 27,80 persen. Perseroan mencatatkan pendapatan naik dari Rp 3,02 triliun pada 2013 menjadi Rp 3,87 triliun pada 2014. Beban pokok pendapatan naik 26,21 persen dari Rp 1,26 triliun pada 2013 menjadi Rp 1,71 triliun.

Laba kotor pun tumbuh 22,27 persen menjadi Rp 2,15 triliun pada 2014. Kinerja perseroan tersebut didukung dari pos penghasilan bunga naik 87,49 persen menjadi Rp 216,35 miliar sepanjang 2014 dari periode 2013 sebesar Rp 115,39 miliar. Demikian mengutip dari keterangan yang diterbitkan, Kamis (26/3/2015).

Perseroan juga mampu menekan kerugian kurs mata uang asing dari Rp 101,72 miliar pada 2013 menjadi Rp 40,12 miliar pada 2014.
Meski demikian perseroan mencatatkan kenaikan di pos beban. Beban keuangan naik 60,79 persen menjadi Rp 303,23 miliar pada 2014 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 188,57 miliar.

Perseroan juga mengalami kerugian instrumen keuangan derivatif menjadi Rp 22,48 miliar. Melihat kinerja itu, laba per saham dilusi naik menjadi 51,25 pada 2014 dari periode sama tahun sebelumnya 23,52.

Untuk liabilitas, perseroan membukukan liabilitas naik menjadi Rp 8,48 triliun pada 2014 dari periode 2013 sekitar Rp 5,19 triliun. Ekuitas naik menjadi Rp 8,28 triliun pada 2014. Perseroan mengantongi kas sebesar Rp 2,8 triliun pada 31 Desember 2014 dari periode 2013 sebesar Rp 2,12 triliun.

Pada perdagangan saham hari ini, saham PWON melemah tipis 1,8 persen ke level Rp 491 per saham. Harga saham PWON sempat berada di level tertinggi Rp 510 dan terendah Rp 489 per saham. Total frekuensi perdagangan saham sekitar 4.640 kali dengan nilai transaksi Rp 84,8 miliar. (Ahm/)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya