Liputan6.com, Jakarta - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mampu mempertahankan pergerakan di zona hijau pada perdagangan saham Jumat pekan ini. Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) yang menguat telah memberikan sentimen positif ke IHSG.
Pada penutupan perdagangan saham Jumat (9/10/2015), IHSG naik 97,91 poin (2,18 persen) ke level 4.589,34. Indeks saham LQ45 menguat 2,65 persen ke level 788,95. Pada hari ini, IHSG sempat level tertinggi 4.612 dan terendah 4.538 per dolar AS. Kenaikan IHSG termasuk terbesar di bursa saham Asia pada Jumat pekan ini.
Baca Juga
Seluruh indeks saham acuan kompak menghijau pada hari ini.Ada sebanyak 212 saham menguat sehingga membuat IHSG tetap bertahan di zona hijau.
Advertisement
Sementara itu, 82 saham melemah dan 82 saham lainnya diam di tempat. Transaksi perdagangan saham hari ini cukup ramai.Total frekuensi perdagangan saham sekitar 313.818 kali dengan volume perdagangan saham sekitar 9,11 miliar saham. Nilai transaksi harian saham sekitar Rp 7,9 triliun.
Secara sektoral, sepuluh sektor saham menguat yang didukung penguatan terbesar dari sektor saham aneka industri naik 4,94 persen. Disusul sektor saham tambang menguat 3,48 persen dan sektor saham konstruksi mendaki 2,63 persen.
Berdasarkan data RTI, investor asing melakukan aksi beli sekitar Rp 100 miliar. Sedangkan pemodal lokal melakukan aksi jual sekitar Rp 200 miliar.Saham-saham yang menguat pada hari ini antara lain saham ADRO naik 9,68 persen ke level Rp 680 per saham, disusul saham KREN mendaki 7,79 persen ke level Rp 2.490 per saham, saham ASII menguat 5,93 persen ke level Rp 6.700 per saham dan saham BBRI naik 5,76 persen ke level Rp 10.550 per saham.
Sedangkan saham-saham yang tertekan yaitu saham TAXI turun 9,85 persen ke level Rp 293 per saham, saham PBRX susut 4 persen ke level Rp 600 per saham, dan saham SIAP turun 2,73 persen ke level Rp 214 per saham.
Analis PT Asjaya Indosurya Securities, William Suryawijaya menuturkan secara teknikal IHSG telah terkonfirmasi tembus level 4.355 sehingga dapat mendorong penguatan IHSG dalam jangka pendek. Penguatan IHSG juga didukung dari nilai tukar rupiah menguat terhadap dolar AS.
"Selain itu harga minyak juga menguat ini memberikan persepsi ke pasar kalau penguatan harga komoditas dapat membantu kinerja emiten terutama emiten perkebunan dan tambang," kata William saat dihubungi Liputan6.com.
Pada pukul 16.00 WIB, nilai tukar rupiah menguat di kisaran 13.396 per dolar AS. Bursa saham Asia pun kompak menguat. Indeks saham Jepang Nikkei naik 1,64 persen ke level 18.438,67, diikuti indeks saham Hong Kong Hang Seng mendaki 0,46 persen ke level 22.458, dan indeks saham Singapura naik 1,55 persen ke level 2.922,64. (Ahm/Igw)