Bursa Asia Menguat Sambut Bank Sentral China Pangkas Suku Bunga

Penguatan bursa saham Asia didukung dari bursa saham global dan bank sentral China pangkas suku bunga.

oleh Agustina Melani diperbarui 26 Okt 2015, 08:50 WIB
Diterbitkan 26 Okt 2015, 08:50 WIB
Data Ekonomi Positif Bikin Bursa Asia dan Wall Street Menghijau
Bursa saham Asia menguat seiring data ekonomi Amerika Serikat (AS) positif dengan indeks saham acuan regional naik 0,3%.

Liputan6.com, Tokyo - Bursa saham Asia menguat pada perdagangan saham awal pekan ini seiring bursa saham global reli. Penguatan bursa saham tersebut setelah bank sentral memangkas suku bunga untuk menopang pertumbuhan ekonomi China.

Indeks saham Jepang Nikkei naik 1 persen ke level tertinggi dalam dua bulan. Indeks saham Jepang Topix menanjak 1,3 persen. Diikuti indeks saham Korea Selatan naik 0,4 persen dan indeks saham Australia mendaki 0,3 persen.

Penguatan indeks saham tersebut mendorong indeks saham Asia-Pacific menguat 0,5 persen. Sedangkan indeks dolar masih menguat, dan tetap kokoh di level tertinggi dalam 2,5 bulan. Ada pun indeks saham MSCI dari seluruh saham di dunia melonjak ke level tertinggi lebih dari dua bulan setelah naik lebih dari 10 persen.

Sebagian besar indeks saham mulai pulih setelah China tiba-tiba melemahkan mata uangnya Yuan sehingga memicu kekhawatiran ekonomi. Pada Jumat pekan lalu, bank sentral China telah memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin menjadi 4,35 persen. Kemudian bank sentral juga menurunkan rasio persyaratan cadangan bank-bank besar sebesar 50 basis poin menjadi 17,5 persen.

Sebelumnya pimpinan bank sentral Eropa Mario Draghi mengatakan siap untuk meningkatkan pelonggaran kuantatif, dan akan memangkas suku bunga.

"Pelonggaran kebijakan China menunjukkan ekonomi China masih menghadapi tekanan ke bawah yang signifikan. Sementara itu, pelonggaran yang dilakukan bank sentral China dipandang sebagai firasat untuk pertumbuhan global," tulis Analis ANZ, Cherelle Murphy seperti dikutip dari laman Bloomberg, Senin (26/10/2015).

Kini investor menunggu target pertumbuhan tahun setelah bank sentral China melepaskan likuiditas dengan pemotongan suku bunga dan rasio cadangan bank. China mulai rapat pleno untuk menetapkan kebijakan tahunan pada Senin pekan ini. (Ahm/Igw)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya