IHSG Tertekan Sentimen Eksternal, Turun 29,66 Poin

Investor asing melakukan aksi jual di awal sesi. Investor asing melakukan aksi jual bersih sekitar Rp 16 miliar.

oleh Arthur Gideon diperbarui 28 Okt 2015, 09:15 WIB
Diterbitkan 28 Okt 2015, 09:15 WIB
Ilustrasi IHSG
Ilustrasi IHSG (Liputan6.com/Johan Fatzry)

Liputan6.com, Jakarta - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona merah pada awal sesi perdagangan saham Rabu pekan ini. Pergerakan IHSG ini mengikuti bursa saham Asia dan global tertekan menunggu keputusan dari bank sentral Amerika Serikat (AS).

Pada prapembukaan perdagangan saham, Rabu (28/10/2015) IHSG melemah 26,66 poin atau 0,57 persen ke level 4.647,39. Indeks saham LQ45 merosot 0,84 persen ke level 803,89.

Tekanan IHSG ini berlanjut lebih dalam pada pukul 09.00 WIB. IHSG merosot 29,66 poin atau 0,63 persen ke level 4.644,83. Indeks saham LQ45 susut 0,93 persen ke level 803,63. Seluruh indeks saham acuan kompak melemah.

Sebanyak 59 saham melemah, sehingga menekan IHSG. Sedangkan 43 saham menghijau dan 51 saham lainnya diam di tempat.

IHSG sempat berada di level tertinggi 4.657,41 dan terendah 4.642,90. Total frekuensi perdagangan saham sekitar 7.344 kali dengan volume perdagangan saham 277,82 juta saham. Nilai transaksi harian saham sekitar Rp 350,71 miliar.

Secara sektoral, dari sepuluh sektor saham pembentuk IHSG hanya ada satu sektor yang bergerak di zona hijau, yaitu sektor perkebunan yang menguat 0,33 persen.

Sedangkan sektor-sektor yang melemah antara lain sektor saham industri dasar turun 0,93 persen, diikuti sektor saham aneka industri susut 0,32 persen, dan sektor saham manufaktur merosot 0,55 persen.

Investor asing melakukan aksi jual di awal sesi. Berdasarkan data RTI, investor asing melakukan aksi jual bersih sekitar Rp 16 miliar. Sedangkan pemodal lokal melakukan aksi beli sekitar Rp 16 miliar.

Saham-saham yang menguat dan sebagai penggerak indeks saham antara lain saham MKNT naik 17,65 persen ke level Rp 500 per saham, saham SMMT menguat 8,79 persen ke level Rp 495 per saham, dan saham BBHI menanjak 8,70 persen ke level Rp 100 per saham.

Sedangkan saham-saham yang melemah antara lain saham SIAP turun 9,47 persen ke level Rp 153 per saham, saham LPPF susut 4,72 persen ke level Rp 17.175 per saham, dan saham ADRO melemah 3,01 persen ke level Rp 645 per saham.

Analis PT BNI Securities Dessy Lapagu menuturkan Wall Street ditutup mayoritas melemah. Dow Jones turun 0,24 persen pada level 17,581 dan Nasdaq turun 0,26 persen.

"Indeks melemah tertekan oleh rilis data perekonomian yang mengecewakan. Laporan Durable Good Order US tercatat turun menjadi 1,2 persen di atas konsensus," ujarnya.

Sementara itu bursa domestik IHSG pada perdagangan Selasa kemarin bergerak melemah sepanjang perdagangan dan ditutup turun hingga 0,4 persen ke level 4,674 dengan nett buy asing sebesar Rp 158 miliar.

"Secara teknikal, IHSG pada hari ini kami perkirakan akan bergerak pada rentang 4.630-4.720 dengan saham pilihan BBCA, PGAS, UNTR dan ANTM," ujarnya. (Gdn/Zul)**

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya