Pemprov Banten Minat Akuisisi Bank Pundi, Ini Kata Rano Karno

Kabar Pemerintah Provinsi Banten berminat mengakuisisi saham PT Bank Pundi Indonesia Tbk telah mendorong harga sahamnya naik 35 persen.

oleh Yandhi Deslatama diperbarui 25 Nov 2015, 16:15 WIB
Diterbitkan 25 Nov 2015, 16:15 WIB
Bahas Tol Trans Sumatera, Presiden Jokowi Gelar Rapat Terbatas Kabinet
Plt Gubernur Banten Rano Karno menghadiri rapat terbatas kabinet di Kantor Presiden, Jakarta, Kamis (5/3). Presiden menginstruksikan proyek jalan tol Trans Sumatera dimulai pembangunannya pada April 2015. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Serang - Pemerintah Provinsi Banten (Pemprov) melalui PT Banten Global Development dikabarkan akan mengakuisisi saham PT Bank Pundi Indonesia Tbk (BEKS).

Menanggapi hal itu, Gubernur Banten Rano Karno masih belum dapat menjelaskan detil mengenai hal itu. "Belum dapat kabar dari Banten Global Development," ujar Rano saat dihubungi Rabu (25/11/2015).

Sementara itu, Kepala Cabang PT Bank Pundi Indonesia Tbk Iman Sumardi mengatakan pihaknya telah mendengar kabar kalau ada rencana akuisisi bank Pundi oleh PT Banten Global Development. Namun ia mengatakan bukan wewenangnya untuk memberikan penjelasan. "Ini bukan hak saya untuk bicara, semua diatur oleh kantor pusat," kata dia.

Sebelumnya, Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Nelson Tampubolon menuturkan kalau Pemerintah Provinsi Banten baru dalam tahap berminat dan menjajaki untuk mengambil alih saham PT Bank Pundi Indonesia Tbk (BEKS). "Jadi masih dalam proses due diligence," ujar Nelson saat dihubungi Liputan6.com.

Ia mengatakan untuk mengambil alih saham PT Bank Pundi Indonesia itu masih harus melalui proses panjang. "Masih panjang jalannya untuk sampai ke tahap akhir. Jadi secara formal belum disampaikan ke OJK," kata Nelson.

Saat ditanya apakah PT Banten Global Development akan mengubah Bank Pundi, Nelson menuturkan belum sampai sejauh itu kejelasan langkahnya. "Kita lihat saja nanti," ujar Nelson.

PT Bank Pundi Indonesia Tbk berencana menerbitkan saham baru dengan mekanisme Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD). Perseroan pun sudah menerbitkan prospektus singkat mengenai rencana aksi korporasi itu pada 23 Oktober 2015.

Akan tetapi, PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mengirimkan surat kepada PT Bank Pundi Indonesia Tbk berisi sejumlah hal mengenai harga saham rights issue yang ditentukan sebesar Rp 200-Rp 225 per saham. Padahal harga saham PT Bank Pundi Indonesia Tbk 25 hari bursa sebelum pemberitahuan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) hanya Rp 53 per saham.

Manajemen PT Bank Pundi Indonesia Tbk menilai asumsi harga saham itu berdasarkan multiple book value perseroan.PT Bank Pundi Indonesia Tbk (BEKS) berencana menggelar penawaran umum terbatas IV atau rights issue dengan mekanisme Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD).

Perseroan akan melepas sebanyak-banyaknya 2,75 miliar saham dengan nilai nominal Rp 100. Harga pelaksanaan rights issue sekitar Rp 200-Rp 225 per saham. Total dana yang akan diraup dari rights issue mencapai Rp 619 miliar.

Setiap pemegang 1.000 saham yang namanya tercatat dalam daftar pemegang saham pada 10 Desember 2015 berhak atas 256 saham HMETD. Dana hasil rights issue digunakan untuk modal kerja. (Yandhi D/Ahm)**

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya