Menanti Proyek Baru Dongkrak Kinerja Bumi Serpong Damai

PT Bumi Serpong Damai Tbk mencatatkan laba turun 43,9 persen menjadi Rp 2,13 triliun pada 2015.

oleh Agustina Melani diperbarui 23 Mar 2016, 12:45 WIB
Diterbitkan 23 Mar 2016, 12:45 WIB
Bumi Serpong Damai
(Foto: Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - Kinerja laba bersih PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) alami tekanan pada 2015. Potensi pertumbuhan perseroan pun diperkirakan masih stagnan pada tahun ini.

Analis PT Samuel Sekuritas, Akhmad Nurchayadi menuturkan laba bersih PT Bumi Serpong Damai Tbk turun 43,9 persen menjadi Rp 2,13 triliun pada tahun lalu masih sejalan dengan harapan.

Laba bersih turun lantaran ketidakhadiran gain on bargain purchase saham PT Plaza Indonesia Realty Tbk (PLIN) tercatat Rp 1,54 triliun. Namun pencapaian laba itu sekitar 90 persen dari harapan PT Samuel Sekuritas dan 93 persen proyeksi konsensus.

Pendapatan naik 10,61 persen menjadi Rp 6,20 triliun pada 2015. Pendapatan tersebut mencapai 97 persen dari perkiraan. Hasil pendapatan itu sesuai dengan perkiraan PT Samuel Sekuritas. Ia menilai kinerja 2015 masih sejalan dengan harapan perseroan.

Tak hanya itu, PT Bumi Serpong Damai Tbk juga mencatatkan pertumbuhan pra penjualan lebih baik. Perseroan menjadi satu-satunya pengembang yang tak revisi target penjualan. Pencapaian marketing sales Rp 6,75 triliun setara dengan 93,5 persen dari target proyeksi PT Samuel Sekuritas.

Dalam riset PT Mandiri Sekuritas menyebutkan kalau kinerja PT Bumi Serpong Damai Tbk didorong oleh pengakuan pendapatan lebih lambat dari pada harapan. Pihaknya juga menilai konsensus terlalu tinggi menentukan prediksi pendapatan lain dari PT Bumi Serpong Damai Tbk.

Akhmad memperkirakan, penjualan akan mencapai Rp 6,89 triliun pada 2016. Hal itu sejalan dengan harapan perusahaan Rp 6,86 triliun. Kinerja keuangan itu akan didukung kelanjutan dari sejumlah proyek.

"Pada 2016, PT Bumi Serpong Damai Tbk akan melanjutkan fokusnya pada proyek di Tanjung Barat dan Aerium Pertama Buana. Perseroan juga berencana meluncurkan klaster baru bernama The Mozia pada 27 Maret 2016. Klaster baru dibangun di atas tanah seluas 17 hektar dengan tahap pertama sekitar 6,9 hektar dengan menawarkan 207 unit perumahan," ujar Akhmad seperti dikutip dari riset PT Samuel Sekuritas, yang ditulis Rabu (23/3/2016).

Meski demikian, Akhmad menilai ada sejumlah risiko perlu dicermati untuk tantangan perseroan pada 2016.

Pertama, perbaikan aktivitas ekonomi yang stagnan. Kedua, dampak kecil dari penurunan suku bunga acuan/BI Rate pada suku bunga KPR dan KPA mau pun lemahnya pengaruh berbagai kebijakan. Ketiga, nilai tukar rupiah melemah terhadap dolar Amerika Serikat. Keempat sejumlah proyek tertunda.

Riset PT Mandiri Sekuritas menyebutkan kalau sebagian besar perusahaan menunggu kepastian program pengampunan pajak sebelum meluncurkan proyek barunya.

Dengan melihat kondisi, Akhmad merekomendasikan beli saham PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) dengan target harga saham Rp 1.950 per saham.

Sedangkan riset PT Mandiri Sekuritas juga merekomendasikan beli saham PT Bumi Serpong Damai Tbk dengan target harga saham Rp 2.200 per saham.

Pada penutupan perdagangan saham Selasa 22 Maret 2016, saham PT Bumi Serpong Damai Tbk berada di level Rp 1.865 per saham. (Ahm/Igw)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya