Bursa Saham Global Minim Sentimen, IHSG Naik Terbatas

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik 6,99 poin atau 0,14 persen ke level 4.850,17.

oleh Agustina Melani diperbarui 04 Apr 2016, 16:24 WIB
Diterbitkan 04 Apr 2016, 16:24 WIB
20151102-IHSG-Masih-Berkutat-di-Zona-Merah-Jakarta
Suasana di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (2/11/2015). Pelemahan indeks BEI ini seiring dengan melemahnya laju bursa saham di kawasan Asia serta laporan kinerja emiten triwulan III yang melambat. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak variasi pada perdagangan saham awal pekan ini. IHSG mampu berbalik arah ke zona hijau.

Pada penutupan perdagangan saham, Senin (4/4/2016, IHSG naik tipis 6,99 poin atau 0,14 persen ke level 4.850,17. Indeks saham LQ45 menguat 0,32 persen ke level 842,96. Sebagian besar indeks saham acuan menguat pada awal pekan ini.

Ada sebanyak 137 saham menguat sehingga mendorong IHSG ke zona hijau. Sedangkan 160 saham tertekan sehingga menahan penguatan IHSG. 100 saham lainnya diam di tempat.

Total frekuensi perdagangan saham sekitar 244.723 kali dengan volume transaksi perdagangan saham 4,6 miliar saham. Nilai transaksi harian saham sekitar Rp 4,4 triliun.

Berdasarkan data RTI, investor asing melakukan aksi beli bersih sekitar Rp 300 miliar. Sedangkan pemodal lokal melakukan aksi jual sekitar Rp 300 miliar.

 

Secara sektoral, sebagian besar sektor saham menguat. Sektor saham perkebunan susut 2,7 persen, dan mencatatkan penurunan terbesar pada Senin pekan ini. Disusul sektor saham barang konsumsi melemah 0,49 persen dan sektor saham perdagangan tergelincir 0,10 persen.

Sektor saham tambang naik 1,64 persen, dan mencatatkan penguatan terbesar pada Senin sore. Lalu saham industri dasar naik 0,94 persen dan sektor saham aneka industri mendaki 0,79 persen.

Saham-saham yang menguat dan penggerak indeks saham antara lain saham CPIN naik 11,11 persen ke level Rp 110 per saham, saham SILO mendaki 5,7 persen ke level Rp 7.875 per saham, dan saham PTBA menguat 4,03 persen ke level Rp 6.450 per saham.

Saham-saham tertekan antara lain saham APLN melemah 10 persen ke level Rp 270 per saham, saham BWPT tergelincir 9,79 persen ke level Rp 258 per saham dan saham BIRS merosot 2,52 persen ke level Rp 5.800 per saham.

Sementara itu, posisi dolar AS berada di level Rp 13.193. Bursa saham Asia sebagian besar rmenguat. Indeks saham Korea Selatan naik 0,27 persen ke level 1.978,97. Diikuti indeks saham Singapura menguat 0,60 persen ke level 2.835,35 dan indeks saham Jepang Nikkei melemah 0,25 persen ke level 16.123,27.

Kepala Riset PT Universal Broker Securities, Satrio Utomo menuturkan, saat ini sentimen bervariasi di pasar modal. Dari regional cenderung minim sentimen apalagi bursa saham Hong Kong libur.

Sementara itu, dari dalam negeri saham PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) dan PT Agung Podomoro Land Tbk cenderung tertekan.

"Kapitalisasi pasar saham PT HM Sampoerna Tbk sekitar 10 persen terhadap IHSG. Saham Sampoerna sejak awal perdagangan telah terkoreksi," ujar Satrio saat dihubungi Liputan6.com.

Satrio mengatakan, saham pertambangan cenderung naik di tengah harga minyak tertekan. Karena itu, pelaku pasar juga masih menanti perkembangan harga minyak. (Ahm/Ndw)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya