Liputan6.com, Jakarta - Pasar saham Indonesia bakal kedatangan 9 emiten baru dalam 2 bulan ke depan. Semakin banyak perusahaan yang melantai di bursa melalui mekanisme Initial Public Offering (IPO) akan mendorong peningkatan kapitalisasi pasar di pasar saham Indonesia.Â
Direktur Utama PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Tito Sulistio mengatakan, telah ada 9 perusahaan yang telah melakukan komunikasi dengan BEI. Perusahaan tersebut ingin melepas sahamnya di BEI dalam waktu dekat ini dan saat ini sedang mengurus perizinan. BEI sendiri menargetkan 35 perusahaan atau emiten bisa melantai di bursa pada tahun ini.
"Emiten yang IPO memang belum banyak tapi yang sedang proses dan daftar sudah banyak. Kami masih pegang, mestinya dalam satu-dua bulan yang sudah ada 9 yang masuk. Tapi yang public hearing hampir setiap hari ada," kata dia di Gedung BEI, Jakarta, Senin (2/5/2016).
Baca Juga
Dia menuturkan, ‎perusahaan tersebut akan menggunakan tahun buku Desember untuk melepas saham. "Pakai buku Desember, kan masih bisa sampai Juni," tambah dia.
Sebelumnya pada akhir tahun lalu, Tito sempat mengungkapkan bahwa BEI sedang mencari cara untuk mendorong perusahaan-perusahaan melantai di bursa. Salah satu yang sedang dipikirkan adalah mempercepat proses IPO.
"Kita tidak bicara kemudahan, tapi kecepatan. Prosesnya sama tapi bisa lebih cepat. Sekarang 10-18 minggu harapannya 11-12 minggu. Tapi itu kembali ke kesiapan emiten itu sendiri. Kalau siap 11 minggu bisa," kata dia di Jakarta, Rabu (30/12/2015).
Tito menuturkan, untuk mendorong emiten baru akan menambah kantor perwakilan yang memiliki fasilitas penuh seperti di Jakarta. Jadi, calon emiten tak perlu repot-repot pergi ke Jakarta. "Kita juga akan menambah perwakilan full branch di Surabaya sehingga tidak usah ke Jakarta lagi," tutur dia.
Dia juga bilang langkah yang perlu ditempuh adalah memperkuat peran broker. Tak sekadar itu, BEI akan aktif melakukan promosi yang intinya perusahaan terbuka akan memperoleh banyak keuntungan.
"Lalu tentunya perbanyak aktivitas. Kita punya 158 cabang nanti kita punya 200 galeri di seluruh Indonesia. TV kita akan lebih aktif. Dan terakhir menjaga reputasi bursa," tandas dia. (Amd/Gdn)