Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak variasi pada perdagangan saham Kamis (2/6/2016). IHSG sempat menguat ke zona hijau, akhirnya berbalik arah ke zona merah dengan melemah tipis.
Pada penutupan perdagangan saham, Kamis pekan ini, IHSG turun tipis 6,44 poin atau 0,13 persen ke level 4.833,22. Indeks saham LQ45 melemah 0,23 persen ke level 827,55. Sebagian besar indeks saham acuan melemah kecuali indeks saham DBX naik 0,16 persen dan sektor saham Pefindo25 mendaki 0,47 persen.
Ada sebanyak 137 saham menghijau sehingga menahan pelemahan IHSG. Sedangkan 142 saham melemah sehingga mendorong IHSG tertekan. Akan tetapi, 109 saham diam di tempat. Total frekuensi perdagangan saham sekitar 208.950 kali dengan volume perdagangan 3,7 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 4,3 triliun.
Secara sektoral, sebagian besar sektor saham menguat dan melemah. Sektor saham perkebunan naik 2,24 persen, dan membukukan penguatan terbesar. Disusl sektor saham tambang naik 1,57 persen.
Baca Juga
Sementara itu, sektor saham aneka industri melemah 2,26 persen, dan membukukan penurunan terbesar. Sektor saham konstruksi turun 0,67 persen dan sektor saham manufaktur tergelincir 0,45 persen.
Posisi dolar Amerika Serikat berada di kisaran Rp 13.638. Investor asing pun mencatatkan aksi beli bersih sekitar Rp 200 miliar. Sedangkan pemodal lokal melakukan aksi jual sekitar Rp 200 miliar.
Pada Kamis pekan ini, IHSG sempat sentuh level tertinggi 4.860,86 dan terendah 4.833,22. Adapun saham-saham yang mencatatkan top gainers antara lain saham LTLS naik 14,91 persen ke level Rp 370 per saham, saham PALM mendaki 12,99 persen ke level Rp 400 per saham, dan saham BNLI naik 12,17 persen ke level Rp 645 per saham.
Sedangkan saham-saham mencetak top losers antara lain saham TBMS susut 8,33 persen ke level Rp 8.250, saham LCGP melemah 7,14 persen ke level Rp 390 per saham, dan saham MGNA susut 9,59 persen ke level Rp 66 per saham.
Sebagian besar bursa saham Asia pun bervariasi. Indeks saham Hong Kong Hang Seng naik 0,47 persen ke level 20.859,22. indeks saham Korea Selatan tercatat naik 0,08 persen ke level 4.952,25. Indeks saham Jepang Nikkei melemah 2,32 persen ke level 16.562.
Sedangkan indeks saham Shanghai naik 0,40 persen ke level 2.925,23, indeks saham Singapura mendaki 0,16 persen ke level 2.795. Sedangkan indeks saham Taiwan tergelincir 0,48 persen ke level 8.556,02.
Kepala Riset PT NH Korindo Securities Securities, Reza Priyambada menuturkan tekanan IHSG terjadi lantaran aksi ambil untung oleh pelaku pasar. Ia mengatakan, pelaku pasar tidak terlalu merespons rilis inflasi Mei dan S&P.
Selain itu, dari sentimen global, Reza menuturkan belum ada sentimen yang mendominasi pergerakan IHSG. Pelaku pasar mengantisipasi hasil pertemuan OPEC menjelang akhir pekan ini. "Tidak banyak sentimen yang pengaruhi IHSG," ujar Reza. (Ahm/Ndw)