Elnusa Masuk Indeks Saham Terlikuid

Manajemen PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menyatakan saham PT Tower Bersama Infrastructure Tbk keluar dari indeks saham LQ45.

oleh Agustina Melani diperbarui 05 Agu 2016, 15:09 WIB
Diterbitkan 05 Agu 2016, 15:09 WIB
Elnusa
Elnusa

Liputan6.com, Jakarta - Manajemen PT Bursa Efek Indonesia (BEI) telah menetapkan indeks likuiditas atau disebut indeks saham LQ45 untuk periode Agustus 2016 hingga 2017.

Indeks saham LQ45 ini merupakan indeks yang berisi saham-saham paling likuid di bursa saham. Pada periode Agustus 2016-Januari 2017, manajemen BEI memasukkan saham PT Elnusa Tbk (ELSA). Kemudian otoritas bursa mengeluarkan saham PT Tower Bersama Infrastruktur Tbk (TBIG).

Analis PT Danareksa Sekuritas Lucky Bayu P. menilai masuknya saham Elnusa ke daftar indeks saham LQ45 seiring saham tersebut juga paling aktif dalam transaksi perdagangan saham. "Selain itu, postur usaha Elnusa yang memiliki jaringan usaha infrastruktur dan energi terpadu jadi katalis positif," ujar dia saat dihubungi Liputan6.com, Jumat (5/8/2016).

Berdasarkan data RTI, saham PT Elnusa telah naik 116,60 persen sepanjang 2016. Harga saham PT Elnusa Tbk ditransaksikan di level harga tertinggi Rp 620 dan terendah Rp 173 per saham. Total frekuensi perdagangan saham skeitar 505.915 kali dengan nilai transaksi harian Rp 6,7 triliun.

Saham-saham yang masuk indeks LQ45 antara lain PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI), PT Adhi Karya Tbk (ADHI), PT Adaro Energy Tbk (ADRO), PT AKR Corporindo Tbk (AKRA), PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), PT Astra International Tbk (ASII), PT Alam Sutera Realty Tbk (ASRI), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI).

Lalu saham-saham lainnya yaitu saham PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN), PT Bank Mandiri Tbk, PT Global Mediacom Tbk, PT Bumi Serpong Damai tbk, PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN), PT Elnusa Tbk (ELSA), PT Gudang Garam Tbk (GGRM), PT HM Sampoerna Tbk (HMSP), PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP), dan PT Vale Indonesia Tbk (INCO).

Selain itu, saham PT Vale Indonesia Tbk (INCO), PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF), PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP), PT Jasa Marga Tbk (JSMR), PT Kalbe Farma Tbk (KLBF), PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR), PT Matahari Department Store Tbk (LPPF), PT PP London Sumatra Indonesia Tbk (LSIP), PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN), PT Matahari Putra Prima Tbk (MPPA), PT Hanson International Tbk (MYRX).

Kemudian PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS), PT Bukit Asam Tbk (PTBA), PT PP Tbk (PTPP), PT Pakuwon Jati Tbk (PWON), PT Surya Citra Media Tbk (SCMA), PT Siloam International Tbk (SILO), PT Semen Indonesia Tbk (SMGR), PT Summarecon Agung Tbk (SMRA), PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL), PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk (SSMS).

Kemudian ada PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM), PT United Tractors Tbk (UNTR), PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), PT Wijaya Karya Tbk (WIKA), dan PT Waskita Karya Tbk (WSKT). (Ahm/Ndw)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya