Jelang Akhir Pekan IHSG Menyusut

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih konsolidasi dengan kecenderungan melemah pada Jumat pekan ini.

oleh Zulfi Suhendra diperbarui 04 Nov 2016, 09:15 WIB
Diterbitkan 04 Nov 2016, 09:15 WIB
Jelang Hasil The Fed, IHSG Naik 74 Poin
Ada sebanyak 190 saham menghijau sehingga mendukung penguatan ke level 4.483,45.

Liputan6.com, Jakarta Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih konsolidasi dengan kecenderungan melemah pada Jumat pekan ini.

Pada pembukaan perdagangan saham, Jumat (4/11/2016), IHSG susut 21,51 poin atau 0,44 persen ke level 5.305,87. Indeks saham LQ45 tergelincir 0,66 persen ke level 901,73. Sebagian besar indeks saham acuan merosot.

Ada sebanyak 72 saham melemah sehingga IHSG berada di zona merah. Namun, 35 saham menguat sehingga menahan pelemahan IHSG dan 62 saham diam di tempat. Pada awal sesi perdagangan, IHSG berada di level tertinggi 5.311,50 dan terendah 5.303,36.

Total frekuensi perdagangan saham sekitar 5.532 kali dengan volume perdagangan 244 juta saham. Nilai transaksi harian saham sekitar Rp 140 miliar. Investor asing melakukan aksi jual sekitar Rp 32,6 miliar.

Secara sektoral, hampir semua sektor saham melemah kecuali sektor saham perkebunan naik 0,24 persen, sektor saham industri aneka mendaki 0,02 persen.

Saham-saham yang menguat pada perdagangan pagi ini antara lain saham AKKU naik 24,5 persen ke level Rp 376 per saham, saham SMMT menanjak 8 persen ke level Rp 164 per saham, dan saham BUKK menguat 6,85 persen ke level Rp 780 per saham.

Saham-saham yang tertekan antara lain saham TMPI turun 9,71 persen ke level Rp 93 per saham, saham DPUM merosot 6,25 persen ke level Rp 750 per saham, dan saham RIGS tergelincir 6,06 persen ke level Rp 155 per saham.

Analis PT Reliance Securities Lanjar Nafi memperkirakan IHSG bergerak pada support 5.300 dan resistance 5.375.

IHSG merosot tajam pada perdagangan saham kemarin. IHSG turun 1,4 persen atau sebanyak 75,95 ke level 5.329.50.

Pergerakan IHSG dipengaruhi oleh indeks kepercayaan konsumen yang diperkirakan turun, serta rencana aksi demo yang terjadi di Jakarta.

"Perkiraan data indeks kepercayaan konsumen kembali turun di level 108 serta aksi demo besar yang akan membanjiri Jakarta menjadi poin kekhawatiran investor," kata dia Jumat (4/11/2016).

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya