Laju IHSG Bakal Dipengaruhi Data Penjualan Mobil

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksi tertekan pada perdagangan saham Selasa pekan ini.

oleh Achmad Dwi Afriyadi diperbarui 10 Jan 2017, 06:30 WIB
Diterbitkan 10 Jan 2017, 06:30 WIB

Liputan6.com, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksi tertekan pada perdagangan saham Selasa pekan ini. Saat ini, pelaku pasar tengah menunggu data penjualan mobil dan ritel.

Analis PT Reliance Securities Lanjar Nafi mengatakan, sebenarnya data dalam negeri cukup baik. Pasalnya, data cadangan devisi mengalami kenaikan. "Untuk selanjutnya investor pun menanti data penjualan mobil dan penjualan eceran," kata dia di Jakarta, Selasa (10/1/2017).

Pada perdagangan saham kemarin, IHSG melemah 30,66 poin ke level 5.316,36. Kinerja IHSG tertekan oleh pelemahan sektor keuangan.

"Indeks sektor keuangan menjadi penekan indeks dengan melemah 1,05 persen sedangkan indeks sektor pertanian terlihat mampu menyeimbangkan dengan menguat 1,7 persen,"kata dia.

Bursa Asia sendiri ditutup variatif. Bursa saham China mengalami penguatan. "Nilai tukar yuan menurun selama 2 hari terbesar sejak bulan Juni tidak berpengaruh pada pergerakan saham di China," ujar dia.

Lanjar memperkirakan IHSG bergerak pada support 5.250 dan resistance 5.350. Saham rekomendasi Lanjar antara lain PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI), PT Indosat Tbk (ISAT), dan PT Timah Tbk (TINS).

Untuk diketahui, Pada penutupan perdagangan saham, Senin (9/1/2017), IHSG turun 30,65 poin atau 0,57 persen ke level 5.316,36. Indeks saham LQ45 juga melemah 0,89 persen ke level 892,12.

Ada sebanyak 190 saham melemah sehingga mendorong penurunan IHSG. Sedangkan 132 saham menguat dan 86 saham diam di tempat. IHSG sempat berada di level tertinggi 5.360,06 dan terendah 5.307,58.

Total frekuensi perdagangan saham sekitar 272.190 kali dengan volume perdagangan 13,9 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 4,8 triliun. (Amd/Gdn)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya