Antam Raup Penjualan Rp 9 Triliun pada 2016

PT Aneka Tambang Tbk mengantongi penjualan yang kontribusi terbesar dari penjualan emas.

oleh Agustina Melani diperbarui 01 Feb 2017, 11:33 WIB
Diterbitkan 01 Feb 2017, 11:33 WIB

Liputan6.com, Jakarta PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) atau Antam mengantongi penjualan belum diaudit sebesar Rp 9,11 triliun pada 2017. Kontribusi penjualan terbesar masih dari emas.

Penjualan emas menyumbangkan kontribusi Rp 5,54 triliun atau 61 persen dari total penjualan bersih belum diaudit 2016. Volume produksi emas dari tambang Pongkor dan Cibaliung sebesar 2.208 kilogram (kg). Sedangkan penjualan emas Antam tercatat 10.277 pada 2016.

Perseroan berupaya optimalkan penjualan emas seiring tren kenaikan harga komoditas dengan inovasi produk emas logam mulia, salah satunya dengan pengembangan produk perhiasan. Antam juga kini telah menjajaki ke beberapa pasar di Asia dan Afrika untuk pengembangan pasar ekspor emas.

Untuk volume produksi feronikel tercatat 20.293 ton nikel dalam feronikel (TNi), naik 18 persen jika dibandingkan volume produksi pada 2015 sebesar 17.211 TNi. Sedangkan volume penjualan feronikel tercatat sebesar 20.888 TNi.

Penjualan feronikel merupakan kontributor terbesar kedua dari total pendapatan yang belum diaudit. Nilainya mencapai Rp 2,79 triliun.

Peningkatan volume produksi feronikel ini didukung dengan telah selesainya keseluruhan paket proyek perluasan pabrik feronikel Pomalaa (P3FP) serta selesainya perbaikan trafo pada pabrik FeNi II yang kembali dioperasikan pada Mei 2016.

Selain itu, volume produksi bijih nikel yang digunakan dalam produksi feronikel dan penjualan dalam negeri tercatat sebesar 1.635.024 wet metric ton (wmt). Bijih nikel yang ditambang didapatkan dari tambang nikel pulau Pakal dan Pomalaa. Volume penjualan mencapai 734.886 wmt untuk kebutuhan smelter domestik pihak ketiga.Pendapatan penjualan dari bijih nikel sebesar Rp 295 miliar pada 2016.

Sementara itu, Antam juga mencatatkan volume produksi bauksit sebesar 241.202 wmt pada 2016. Volume penjualan bauksit untuk umpan pabrik chemical grade alumina (CGA) Tayan PT Indonesia Chemical Alumina (PT ICA) meningkat 59 persen atau sebesar 290.581 wmt dibandingkan tahun 2015 sebesar 182.624 wmt.

PT ICA merupakan ventura bersama Antam dengan Showa Denko, Jepang yang mengoperasikan pabrik CGA di Tayan, Kalimantan Barat.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya