Liputan6.com, Jakarta - PT Adaro Energy Tbk (ADRO) akan terus menggenjot pembangunan pembangkit listrik. Saat ini, kapasitas listrik perseroan mencapai total 2.260 MW.
"Grossnya 2.260 MW," kata Presiden Direktur Adaro Energy Garibaldi Thohir dalam acara selebrasi financial close PT Tanjung Power Indonesia (TPI) di Hotel Shangri La Jakarta, seperti ditulis Rabu (8/2/2017).
Pria yang akrab disapa Boy Thohir ini menuturkan, siap masuk ke proyek pembangkit listrik. Tentu saja, hal ini disesuaikan dengan kebutuhan PT PLN (Persero).
Advertisement
"Kita siap ya, tapi prosesnya ada tender dan disesuaikan dengan kebutuhan PLN. Mudah mudahan rencana usaha penyediaan tenaga listrik (RUPTL) yang baru, kita bisa berperan aktif dan ikut," ujar dia.
Baca Juga
Menurut Boy, pembangkit listrik memberikan efek domino pada Adaro Energy. Lantaran pembangkit listrik membutuhkan batu bara sebagai bahan baku. Kebutuhan akan batu bara mendorong permintaan, sehingga harga batu bara meningkat. Jelas, ini berkontribusi pada bisnis Adaro Energy.
"Terus dengan outlook di 2017 yang menurut saya cerah. Kenapa cerah? Contoh misalnya, satu satu financial close di beberapa proyek PLTU maka kebutuhan domestik market akan meningkat. Ini sesuai dengan misi kita," jelas Boy.
Boy bilang, bisnis pembangkit listrik menggiurkan lantaran ditopang oleh jumlah penduduk yang besar. Sejalan dengan itu, pembangkit listrik juga berkontribusi pada pembangunan ekonomi nasional.
"Karena dengan adanya listrik ini multiplayer effect-nya sangat besar. Listrik itu berperan lebih besar dibandingkan infrastruktur lain," ujar dia.