IHSG Berpeluang Koreksi, Simak 5 Saham Pilihan Ini

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan bergerak di kisaran 5.481-5.605 pada Rabu pekan ini.

oleh Agustina Melani diperbarui 29 Mar 2017, 07:15 WIB
Diterbitkan 29 Mar 2017, 07:15 WIB
20170210- IHSG Ditutup Stagnan- Bursa Efek Indonesia-Jakarta- Angga Yuniar
Indeks harga saham gabungan (IHSG) melemah tipis 0,01 persen (0,41 poin) ke 5.371,67 pada penutupan perdagangan hari ini. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang melemah secara teknikal pada perdagangan saham Rabu pekan ini. Pelemahan IHSG di tengah sepi sentimen di pasar saham.

Analis PT NH Korindo Sekuritas Bima Setiaji menuturkan, IHSG akan merosot pada perdagangan Rabu pekan ini. Ada sejumlah sentiment bayangi IHSG antaralain, investor akan mencermati agenda jadwal pidato anggota rapat Federal Open Market Committee (FOMC) atau pertemuan bank sentral Amerika Serikat (The Federal Reserve) pada 28 dan 29 Maret 2017.

Di sisi lain, Amerika Serikat (AS) juga akan umumkan persediaan minyak yang kembali penting seiring kesepakatan pembatasan produksi minyak negara produsen minyak tergabung dalam Organization of the Petroleum Exporting Countries (OPEC) kemungkinan gagal.

Sedangkan dari internal, menurut Bima dipengaruhi sektor keuangan terutama bank. Bima menilai, ada kekhawatiran investor terhadap potensi diturunkannya bunga pinjaman untuk proyek infrastruktur pemerintah. Ini dapat pengaruhi marjin dari bank Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ke depan.

“IHSG akan bergerak di kisaran 5.481-5.605,” ujar Bima saat dihubungi Liputan6.com, seperti ditulis Rabu (29/3/2017).

Hal senada dikatakan Analis PT Binaartha Sekuritas Reza Priyambada. Ia menuturkan, IHSG berpotensi turun meski terbatas. Hal itu terlihat dari volume perdagangan saham kemarin dengan volume jual tidak terlalu tinggi. Selain itu, IHSG sudah menguat sejak Kamis pekan lalu menurut Reza juga dapat mendorong aksi jual di pasar.

Reza menuturkan, saat ini belum ada sentimen internal pengaruhi pasar. Apalagi nilai tukar rupiah terhadap dolar AS juga belum dapat mengangkat IHSG.

Sedangkan dari eksternal, ketidakpastian soal proposal pengajuan layanan kesehatan oleh presiden AS Donald Trump masih bayangi pasar saham. “Ketika ketidakpastian itu berimbas ke bursa saham AS secara tidak langsung berdampak ke bursa lainnya,” tutur Reza.

Reza memperkirakan IHSG akan berada di level support 5.510-5.525 dan resistance 5.562-5.582.

Untuk rekomendasi saham, Bima memilih saham PT Harum Energy Tbk (HRUM) dan PT Jafa Comfeed Tbk (JPFA) untuk dicermati pelaku pasar. Sedangkan Reza memilih saham PT PP Properti Tbk (PPRO), PT AKR Corporindo Tbk (AKRA), dan PT Timah Tbk (TINS).

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya