Aksi Beli Investor Asing Topang IHSG Sepekan

Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat hampir 0,5 persen dalam sepekan periode 17 Maret-24 Maret 2017.

oleh Agustina Melani diperbarui 25 Mar 2017, 09:36 WIB
Diterbitkan 25 Mar 2017, 09:36 WIB
Pembukaan-Saham
Pergerakan saham di BEI, Jakarta, Senin (13/2). Pembukaan perdagangan bursa hari ini, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tercatat menguat 0,57% atau 30,45 poin ke level 5.402,44. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat selama sepekan periode 17 Maret-24 Maret 2017. Penguatan didorong saham-saham berkapitalisasi kecil dan aksi beli investor.

Mengutip laporan PT Ashmore Asset Management Indonesia, seperti ditulis Sabtu (25/3/2017), IHSG naik 0,48 persen dalam sepekan. IHSG ditutup ke level tertinggi pada Jumat pekan di posisi 5.567.

Saham-saham berkapitalisasi kecil menguat mendorong penguatan IHSG. Selain itu, harga batu bara yang menguat juga mendorong sektor komoditas. Sektor tersebut naik 3,6 persen secara mingguan. Aliran dana investor asing juga mendukung penguatan IHSG.Tercatat aksi beli investor asing di pasar saham mencapai US$ 157 juta.

Di pasar surat utang, imbal hasil surat utang atau obligasi menjadi 7,1 persen. Aliran dana investor asing masuk ke pasar surat utang mencapai US$ 1,2 miliar.

Ada pun sentimen yang pengaruhi laju bursa saham global antara lain anggaran kesehatan yang tertunda. Partai Republik masih berjuang dalam pemilihan suara untuk menggantikan Obamacare lewat anggota legislatif. Seharusnya pemungutan suaran dilakukan Kamis tetapi mundur.

Adapun anggaran kesehatan dari partai republik ini memang lebih rendah dibandingkan Obamacare. Anggaran kesehatan itu dapat mengurangi deficit sekitar US$ 337 miliar dalam 10 tahun. Ini agar memberikan kebijakan presiden AS Donald Trump untuk pangkas pajak dan meningkatkan belanja infrastruktur. Penundaan pemungutan suaran itu memberikan pertanyaan dan kekhawatiran mengenai kebijakan Trump selanjutnya.

Dari sentimen eksternal lainnya, ada penyerangan di London, Inggris. Ini juga mempengaruhi pasar. Sedangkan sentiment internal lainnya yaitu realisasi belanja modal pemerintah mencapai Rp 9 triliun hingga Februari 2017. Angka ini tumbuh 66,7 persen dari periode Februari 2016 sebesar Rp 5,4 triliun. Belanja kementerian dan lembaga mencapai Rp 70 triliun.

Kemudian apa yang perlu dicermati ke depan? Sejak pekan lalu, aliran dana investor asing terus masuk ke pasar saham Indonesia. Timbul pertanyaan apakah pasar saham sudah dibanjiri aliran dana investor asing? Tampaknya tidak, dibandingkan negara emerging market di Asia kecuali China dan Malaysia, aliran dana investor asing terus masuk ke pasar saham Indonesia.

Tercatat aliran dana investor asing ke Indonesia sejak kenaikan suku bunga bank sentral Amerika Serikat (AS) atau the Federal Reserve mencapai US$ 542 juta. Ashmore mencatat kalau aliran dana investor asing yang masuk ke Indonesia termasuk pasif dibandingkan investor aktif. Sehingga pasar saham belum terlalu penuh.

Kemudian untuk sentimen yang perlu dicermati ke depan yaitu laporan data produk domestik bruto (PDB), laporan kinerja kuartal I, pemilihan kepala daerah (Pilkada) putaran kedua di DKI Jakarta, dan tapering bank sentral Eropa atau pengurangan pembelian asset oleh bank sentral Eropa.

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya