Bumi Resources Cetak Laba Naik 291 Persen

PT Bumi Resources Tbk mencatatkan pendapatan naik 59,13 persen hingga kuartal I 2017.

oleh Agustina Melani diperbarui 30 Apr 2017, 17:45 WIB
Diterbitkan 30 Apr 2017, 17:45 WIB
Ilustrasi pergerakan saham
Ilustrasi pergerakan saham

Liputan6.com, Jakarta - PT Bumi Resources Tbk (BUMI) telah merilis laporan keuangan kuartal I 2017. Harga batu bara positif mendukung kinerja keuangan perseroan.

Mengutip laporan keuangan yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia (BEI), seperti ditulis Minggu (30/4/2017), PT Bumi Resources Tbk mencatatkan laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk melonjak 291,73 persen menjadi US$ 88,04 juta hingga kuartal I 2017.

Pendapatan perseroan naik 59,13 persen dari US$ 6,47 juta pada kuartal I 2016 menjadi US$ 10,30 juta pada kuartal I 2017.

Beban usaha naik menjadi US$ 14,80 juta pada kuartal I 2017 dari periode sama tahun sebelumnya US$ 5,63 juta. Hal itu membuat perseroan alami rugi usaha US$ 4,5 juta dari periode sama tahun sebelumnya untung US$ 841 ribu.

Perseroan memperoleh kenaikan laba entitas asosiasi sebesar 214,64 persen menjadi US$ 27,60 juta hingga kuartal I 2017. Selain itu, perseroan memperoleh pendapatan lain-lain naik menjadi US$ 90,71 juta pada kuartal I 2017 dari periode sama tahun sebelumnya US$ 34,64 juta.

Dengan melihat kondisi itu, laba per 1.000 saham dasar perseroan naik menjadi 2,44 pada kuartal I 2017 dari periode sama tahun sebelumnya 0,62.

PT Bumi Resources Tbk masih alami defisiensi modal bersih US$ 2,70 miliar pada 31 Maret 2017. Liabilitas perseroan tercatat US$ 5,81 miliar dan aset mencapai US$ 3,11 miliar. Perseroan kantongi kas sekitar US$ 8,60 juta.

Direktur PT Bumi Resources Tbk Dileep Srivastava menuturkan, pihaknya telah mencatatkan volume penjualan mencapai 21 juta ton hingga kuartal I 2017. Angka volume penjualan itu sama pada kuartal I 2016. Dileep menuturkan, hal itu lantaran musim hujan.

"Namun itu dikompensasi harga batu bara FOB (free on board) 35,7 persen lebih tinggi sekitar US$ 54,2 per ton," kata Dileep saat dihubungi Liputan6.com.

Ia menuturkan, pihaknya tidak ada perubahan untuk target 2017. Perseroan memperkirakan harga penjualan batu bara akan naik 30 persen. Volume produksi naik sekitar 5-7 persen.

 

 

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya