Jokowi Ingin IHSG Tembus 6.000 di 2017

Jokowi menuturkan level IHSG saat ini yang telah menembus level 5.900 merupakan cerminan kepercayaan pelaku pasar pada pasar modal Indonesia

oleh Achmad Dwi Afriyadi diperbarui 04 Jul 2017, 14:52 WIB
Diterbitkan 04 Jul 2017, 14:52 WIB
Jokowi Tinjau Pergerakan IHSG di BEI
Presiden Joko Widodo bersama Menteri Keuangan Sri Mulyani saat tiba di Bursa Efek Indonsia, Jakarta, Selasa (4/7). Kedatangan Jokowi tersebut untuk melihat pergerakan IHSG pasca Idul Fitri. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta Presiden Joko Widodo (Jokowi) berharap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tembus pada level 6.000 tahun ini. Laju IHSG cukup kencang sehingga menembus rekor pada perdagangan saham kemarin.

"Ya kalau keinginan kita kalau semakin naik ya semakin baik lah," kata dia di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI) Jakarta, Senin (4/7/2017).

Jokowi menuturkan, level IHSG saat ini yang telah menembus level 5.900 merupakan cerminan kepercayaan pelaku pasar pada pasar modal Indonesia.

"Ya ini Indeks Harga Saham Gabungan kita kan tembus ke 5.900, meskipun yang namanya IHSG itu bisa baik bisa turun. Artinya apa? Pasar menilai negara kita ini Indonesia memiliki prospek yang bagus untuk berinvestasi. Artinya kita mendapatkan kepercayaan bahwa ekonomi kita dari sisi persepsi cukup baik," jelas dia.

Untuk diketahui, pada penutupan perdagangan saham, Senin (3/7/2017), IHSG naik 1,38 persen atau 80,52 poin ke level 5.910. Indeks saham LQ45 menguat 2,03 persen ke level 997,51. Sebagian besar indeks saham acuan menguat kecuali indeks saham Pefindo.

Pada penutupan perdagangan saham awal pekan ini, IHSG sempat berada di level tertinggi 5.910,23 dan terendah 5.831,20. Ada sebanyak 181 saham menguat sehingga mendorong IHSG tembus level 5.900. Sedangkan 167 saham melemah dan 95 saham diam di tempat.

Transaksi perdagangan saham cukup ramai. Total frekuensi perdagangan saham sekitar 350.110 kali dengan volume perdagangan 6,7 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 8,4 triliun. Investor asing melakukan aksi beli bersih sekitar Rp 489 miliar di seluruh pasar. Posisi dolar Amerika Serikat di kisaran Rp 13.362.

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya