Menunggu Hasil Rapat The Fed, Bursa Asia Menguat

Kebijakan yang sedang ditunggu adalah rencana the Fed untuk mengurang kepemilikan akan surat utang secara bertahap.

oleh Arthur Gideon diperbarui 19 Sep 2017, 08:45 WIB
Diterbitkan 19 Sep 2017, 08:45 WIB
Rudal Korea Utara Bikin Bursa Saham Asia Ambruk
Seorang pria berdiri didepan indikator saham elektronik sebuah perusahaan sekuritas di Tokyo (29/8). Ketegangan politik yang terjadi karena Korut meluncurkan rudalnya mempengaruhi pasar saham Asia. (AP Photo/Shizuo Kambayashi)

Liputan6.com, Jakarta - Sebagian besar bursa saham di kawasan Asia bergerak menguat pada pembukaan perdagangan Selasa pekan ini. Investor mencari petunjuk jelang pertemuan Bank Sentral Amerika Serikat (AS) atau the Federal Reserve (the Fed) yang berlangsung Selasa hingga Rabu waktu setempat.

Mengutip CNBC, Selasa (19/9/2017), indeks Nikkei Jepang naik 1,27 setelah sebelumnya libur nasional. Indeks Kospi melemah 0,03 persen di awal perdagangan. Saham-saham di sektor teknologi menjadi beban gerak indeks di Korea Selatan ini.

Sedangkan S&P/ASX 200 Australia menguat 0,28 persen. Indeks keuangan memimpin penguatan di awal perdagangan dengan naik 0,62 persen.

Investor sedang mencermati atau mencari petunjuk jelang rapat Bank Sentral AS. Sebagian besar analis memperkirakan bahwa the Fed akan membiarkan suku bunga tidak akan berubah melihat berbagai data-data ekonomi yang telah keluar.

Kebijakan yang sedang ditunggu adalah rencana the Fed untuk mengurang kepemilikan akan surat utang secara bertahap yang saat ini nilainya mencapai US$ 2,7 triliun.

"Spekulasi seputar pertemuan the Fed mendorong kenaikan dolar AS. Pelaku pasar saat ini sedang mengamati apakah mereka akan melepas aset yang dimiliki atau tidak," jelas ekonom senior ANZ, Felicity Emmett.

Di AS sendiri, Wall Street bergerak menguat. Dow Jones Industrial Average (DJIA) naik 63,01 poin atau 0,28 persen menjadi 22.331,35. S&P 500 menguat 3,64 poin atau 0,15 persen menjadi 2.503,87. Sedangkan Nasdaq Composite menambahkan 6,17 poin atau 0,1 persen menjadi 6.454,64.

S&P 500 mampu menguat meskipun lima dari 11 sektor pembentuk indeks tersebut melemah. Meningkatnya imbah hasil surat utang pemerintah AS mendorong penguatan saham-saham di sektor keuangan. Alasannya, peningkatan suku bunga cenderung mengangkat keuntungan industri perbankan.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya