Usai Cetak Rekor, IHSG Lanjutkan Penguatan

Diharapkan aliran dana investor asing yang masuk ke pasar saham dan data pertumbuhan ekonomi Indonesia masih topang penguatan IHSG.

oleh Arthur Gideon diperbarui 07 Nov 2017, 09:15 WIB
Diterbitkan 07 Nov 2017, 09:15 WIB
Pembukaan-Saham
Pekerja mengamati layar pergerakan saham di BEI, Jakarta, Senin (13/2). Pembukaan perdagangan bursa hari ini, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tercatat menguat 0,57% atau 30,45 poin ke level 5.402,44. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melanjutkan kenaikan pada awal sesi perdagangan saham Selasa ini. Pada perdagangan sebelumnya IHSG mencetak rekor tertinggi.

Pada pra-pembukaan perdagangan saham, Selasa (7/11/2017), IHSG naik 4,92 poin atau 0,08 persen ke posisi 6.055,74. Pada pembukaan pukul 09.00 WIB, IHSG naik 6,32 poin atau 0,09 persen ke posisi 6.055,76. Indeks saham LQ45 menguat 0,10 persen ke posisi 1008,04.

Ada 86 saham menguat sehingga mendorong IHSG ke zona hijau. Adapun, 24 saham melemah dan 100 saham lainnya diam di tempat. Pada awal sesi, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.060,68 dan terendah 6.050,98.

Total frekuensi perdagangan saham sekitar 7.988 kali dengan volume perdagangan saham 304 juta saham. Nilai transaksi harian saham Rp 155 miliar. Investor asing melakukan aksi jual Rp 21 miliar di pasar reguler. Posisi dolar Amerika Serikat berada di kisaran Rp 13.506.

Secara sektoral, sebagian besar sektor saham menguat, kecuali sektor saham infrastruktur, keuangan dan industri sasar. Sektor saham pertambangan naik 0,33 persen, dan mencatatkan penguatan terbesar. Sektor saham barang konsumsi menguat 0,24 persen dan sektor saham kontruksi mendaki 0,19 persen.

Saham-saham yang menguat dan tercatat sebagai top gainers antara lain saham RBMS naik 10,06 persen ke posisi Rp 175 per saham, saham ASJT mendaki 8,77 persen ke posisi Rp 650 per saham, dan saham KIOS menanjak 7,56 persen ke posisi Rp 2.420 per saham.

Adapun saham-saham yang tertekan antara lain saham SMBR melemah 4,64 persen ke posisi Rp 2.880 per saham, saham CTTH tergelincir 4,17 persen ke posisi Rp 69 per saham, dan saham PORT susut 3,91 persen ke posisi Rp 344 per saham.

Analis PT Asjaya Indosurya Securities William Suryawijaya menuturkan, fundamental ekonomi terlihat masih dalam kondisi stabil. Ini ditunjukkan dari rilis pertumbuhan ekonomi pada kuartal III 2017. Indonesia catatkan pertumbuhan ekonomi 5,06 persen pada kuartal III 2017.

Ini juga menjadi faktor penopang penguatan IHSG pada perdagangan saham kemarin. William mengharapkan aliran dana investor asing yang masuk ke pasar saham dan data pertumbuhan ekonomi Indonesia masih topang penguatan IHSG.

"IHSG akan bergerak di kisaran 5.969-6.098," ujar William.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Cetak rekor

Pada penutupan perdagangan saham Senin kemarin, IHSG naik 11,28 poin atau 0,19 persen ke posisi 6.050,82. Indeks saham LQ45 menguat 0,17 persen ke posisi 1.007,22. Sebagian besar indeks saham acuan menghijau. Level IHSG ke 6.050 merupakan level tertinggi dalam sejarah. Sebelumnya IHSG sempat sentuh level tertinggi di 6.025 pada 25 Oktober 2017.

Ada sebanyak 179 saham menguat sehingga mendorong IHSG ke zona hijau. 154 saham lainnya melemah sehingga menahan penguatan IHSG. 125 saham lainnya diam di tempat.

IHSG sempat berada di level tertinggi 6.062,06 dan terendah 6.025,07. Transaksi perdagangan saham cukup ramai. Total frekuensi perdagangan saham 296.441 kali dengan volume perdagangan saham 8,5 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 7,3 triliun.

Investor asing melakukan aksi beli Rp 273,31 miliar. Posisi dolar Amerika Serikat berada di kisaran Rp 13.515.

Analis PT Binaartha Sekuritas Reza Priyambada menuturkan, rilis data pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 5,06 persen pada kuartal III 2017 menjadi sentimen positif untuk pasar saham.

"Rilis data ekonomi Indonesia tumbuh 5,06 persen lebih bagus dibandingkan perkiraan. Selain itu, lebih tinggi dari periode sebelumnya yang di kisaran 5,01 persen," kata Reza.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya