Tekanan Jual, IHSG Melemah ke 6.025,63

IHSG sempat berada di level tertinggi 6.043,34 dan terendah 6.024,03.

oleh Arthur Gideon diperbarui 11 Des 2017, 16:18 WIB
Diterbitkan 11 Des 2017, 16:18 WIB
IHSG
Pekerja melintas di bawah layar indeks saham gabungan di BEI, Jakarta, Selasa (4/4). Sebelumnya, Indeks harga saham gabungan (IHSG) menembus level 5.600 pada penutupan perdagangan pertama bulan ini, Senin (3/4/2017). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah pada perdagangan Senin pekan ini. Penguatan di awal perdagangan tak berlanjut sampai penutupan.

Pada penutupan perdagangan saham, Senin (11/12/2017), IHSG turun 4,32 poin atau 0,07 persen ke posisi 6.025,63. Indeks saham LQ45 naik 0,11 persen ke posisi 1.018,97. Sebagian besar indeks saham acuan berada di zona merah pada perdagangan hari ini.

Ada sebanyak 122 saham menghijau tetapi tak mampu mengangkat IHSG. Sedangkan 223 saham melemah sehingga membawa IHSG ke zona merah. Di luar itu, 99 saham lainnya diam di tempat.

IHSG sempat berada di level tertinggi 6.043,34 dan terendah 6.024,03. Total frekuensi perdagangan saham sekitar 272.116 kali dengan volume perdagangan 9,4 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 5,6 triliun. Investor asing melakukan aksi jual Rp 297 miliar di seluruh pasar. Posisi dolar Amerika Serikat berada di kisaran Rp 13.544.

Secara sektoral, sebagian besar sektor saham berada di zona merah. Sektor saham pertambangan turun 1,89 persen, dan memimpin pelemahan IHSG. Disusul sektor saham industri dasar turun 0,91 persen dan sektor saham perdagangan melemah 0,77 persen.

Saham-saham yang catatkan top gainers antara lain saham PEGE naik 19,20 persen ke posisi Rp 298 per saham, saham PSDN menguat 18,60 persen ke posisi Rp 306 per saham, dan saham TFCO mendaki 18,40 persen ke posisi Rp 740 per saham.

Saham-saham yang tertekan antara lain saham BTEK turun 20,99 persen ke posisi Rp 64 per saham, saham CANI tergelincir 17,72 persen ke posisi Rp 260 per saham, dan saham BUMI susut 14,17 persen ke posisi Rp 218 per saham.

Sebelumnya, Analis PT Binaartha Sekuritas Reza Priyambada mengatakan, IHSG berpeluang menguat pekan ini. Menurutnya, adanya aksi beli investor pada pekan lalu akan terus berlanjut pada pekan ini.

"Di sisi lain, diharapkan rilis data-data ekonomi dapat direspons positif sehingga membuat laju IHSG dapat kembali bergerak naik," kata dia.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya