Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang menguat pada awal pekan ini. Rilis data ekonomi cadangan devisa dan nilai tukar rupiah masih bayangi IHSG.
Analis PT Asjaya Indosurya Securities, William Suryawijaya menuturkan, IHSG terlihat kembali melewati masa uji level support yang masih akan kuat dipertahankan. Peluang kenaikan IHSG masih terlihat cukup besar ditunjang data ekonomi yang menunjukkan kondisi stabil. Ditambah dengan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat yang berada dalam rentang stabil.
Selain itu, menurut William meski rilis data ekonomi cadangan devisa turun menjadi US$ 125 miliar pada November namun kondisi ekonomi masih stabil. "IHSG berpotensi menghijau dengan kisaran 5.972-6.123," ujar William dalam ulasannya, Senin (11/12/2017).
Advertisement
Baca Juga
Untuk pilihan saham, William memilih sejumlah saham yang dapat dicermati pelaku pasar antara lain PT HM Sampoerna Tbk (HMSP), PT Jasa Marga Tbk (JSMR), PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM), dan PT Wijaya Karya Beton Tbk (WTON).
Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak menguat selama sepekan. Hal itu didorong penguatan saham unggulan.
Mengutip laporan PT Ashmore Assets Management Indonesia, Sabtu 9 Desember 2017, IHSG naik 1,32 persen dari posisi 5.952 pada 30 November 2017 menjadi 6.030 pada 8 Desember 2017.
Penguatan IHSG didorong saham-saham unggulan naik 2,59 persen selama sepekan. Saham-saham unggulan masuk LQ45 itu menguat usai alami aksi jual pada pekan lalu. Sementara itu, investor asing juga masih melakukan aksi jual. Investor asing melakukan aksi jual sekitar US$ 349 juta.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Â
IHSG Menguat pada Akhir Pekan Lalu
Sebelumnya laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat pada perdagangan Jumat pekan ini. Kenaikan harga komoditas menjadi pendorong kenaikan bursa saham.
Pada penutupan perdagangan saham, Jumat 8 Desember 2017, IHSG naik 24,12 poin atau 0,40 persen ke posisi 6.030,95. Indeks saham LQ45 naik 0,46 persen ke posisi 1.017,81. Seluruh indeks saham acuan berada di zona hijau pada perdagangan hari ini.
Ada sebanyak 172 saham menghijau sehingga mengangkat IHSG. Sedangkan 173 saham melemah sehingga menahan penguatan IHSG ke level yang lebih tinggi. Di luar itu, 109 saham lainnya diam di tempat.
IHSG sempat berada di level tertinggi 6.041,13 dan terendah 6.013,75. Total frekuensi perdagangan saham sekitar 255.408 kali dengan volume perdagangan 9,6 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 6 triliun. Investor asing melakukan aksi beli Rp 32 miliar di pasar reguler. Posisi dolar Amerika Serikat berada di kisaran Rp 13.545.
Secara sektoral, sebagian besar sektor saham menghijau. Sektor saham barang konsumsi naik 0,90 persen, dan memimpin penguatan IHSG. Disusul sektor saham keuangan naik 0,68 persen dan sektor saham industri dasar 0,63 persen.
Saham-saham yang catatkan top gainers antara lain saham OMRE naik 19,15 persen ke posisi Rp 560 per saham, saham TALF menguat 19,02 persen ke posisi Rp 388 per saham, dan saham INAF mendaki 15,79 persen ke posisi Rp 3.520 per saham.
Saham-saham yang tertekan antara lain saham TFCO turun 20,38 persen ke posisi Rp 625 per saham, saham AKPI tergelincir 17,45 persen ke posisi Rp 615 per saham, dan saham RDTX susut 11,78 persen ke posisi Rp 6.550 per saham.
Advertisement