Sepi Sentimen, IHSG Menguat 30 Poin ke Posisi 6.605

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mampu berbalik arah ke zona hijau pada Rabu pekan ini. Namun investor asing jual saham.

oleh Agustina Melani diperbarui 31 Jan 2018, 16:22 WIB
Diterbitkan 31 Jan 2018, 16:22 WIB
IHSG Menguat 11 Poin di Awal Tahun 2018
Layar indeks harga saham gabungan menunjukkan data di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (2/1). Angka tersebut naik signifikan dibandingkan tahun 2016 yang hanya mencatat penutupan perdagangan pada level 5.296,711 poin. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mampu berbalik arah ke zona hijau usai bergerak melemah. Penguatan IHSG itu juga terjadi di tengah aksi jual investor asing.

Pada penutupan perdagangan saham, Rabu (31/1/2018), IHSG naik 30,13 poin atau 0,46 persen ke posisi 6.605,63. Indeks saham LQ45 naik 0,21 persen ke posisi 1.105,76. Seluruh indeks saham acuan menghijau.

Ada sebanyak 203 saham menguat sehingga mengangkat IHSG ke zona hijau. Sedangkan 158 saham melemah. 122 saham lainnya diam di tempat.Pada Rabu pekan ini, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.627,83 dan terendah 6.522,66.

Transaksi perdagangan saham cukup ramai. Total frekuensi perdagangan saham sekitar 416.908 kali dengan volume perdagangan 22,6 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 12,5 triliun. Transaksi harian besar itu lantaran ada transaksi saham PT Sentul City Tbk mencapai Rp 1,2 triliun di pasar negosiasi. Investor asing jual saham Rp 953,62 miliar. Posisi dolar Amerika Serikat berada di kisaran Rp 13.376.

Secara sektoral, sebagian besar sektor saham menghijau kecuali sektor saham tambang turun 0,74 persen, sektor saham barang konsumsi susut 0,54 persen dan sektor saham pertanian melemah 0,16 persen. Sektor saham industri dasar menguat 2,12 persen, dan catatkan penguatan terbesar.

Saham-saham yang catatkan penguatan antara lain saham PNBS naik 13,16 persen ke posisi Rp 86, saham DGIK naik 11,76 persen ke posisi Rp 76, dan saham PGAS menguat 9,66 persen ke posisi Rp 2.610.

Sementara itu, saham ADRO tergelincir 3,92 persen ke posisi Rp 2.450, saham AISA susut 3,54 persen ke posisi Rp 545, dan saham AGRO turun 2,48 persen ke posisi Rp 590.

Sedangkan bursa Asia bervariasi. Indeks saham Hong Kong Hang Seng naik 0,86 persen, indeks saham Taiwan menguat 0,24 persen. Sedangkan indeks saham Korea Selatan Kospi melemah 0,05 persen, indeks saham Jepang Nikkei tergelincir 0,83 persen, indeks saham Shanghai turun 0,21 persen dan indeks saham Singapura melemah 0,42 persen.

"IHSG menguat secara teknikal. Aksi beli dengan memanfaatkan oelemnahan sebelumnya," ujar Analis PT Binaartha Sekuritas Reza Priyambada saat dihubungi Liputan6.com.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

 

IHSG Merosot di Awal Sesi Perdagangan

IHSG Menguat 11 Poin di Awal Tahun 2018
Layar indeks harga saham gabungan menunjukkan data di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (2/1). Perdagangan bursa saham 2018 dibuka pada level 6.366 poin, angka tersebut naik 11 poin. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Sebelumnya, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona merah pada awal sesi perdagangan saham Rabu ini. Laju IHSG ini senada dengan Bursa Asia dan Wall Street.

Pada pembukaan perdagangan saham pukul 09.00, Selasa 30 Januari 2018, IHSG melemah 43,07 poin atau 0,66 persen ke posisi 6.532,29. Indeks saham LQ45 juga melemah 0,71 persen ke posisi 1.1096,84. Seluruh indeks saham acuan melemah.

Ada sebanyak 39 saham menguat namun tak mampu menahan pelemahan IHSG. Sementara 145 saham lainnya tergelincir. Sebanyak 88 saham diam di tempat. Pada awal sesi perdagangan, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.547,98 dan terendah 6.529,13.

Adapun total frekuensi perdagangan saham sekitar 25.013 kali dengan volume perdagangan 566 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 851 milar.

Investor asing melakukan aksi jual Rp 29 miliar di seluruh pasar. Posisi dolar Amerika Serikat berada di kisaran Rp 13.399.

Secara sektoral, sebagian besar tertekan kecuali aneka industri yang naik 0,14 persen. Sektor pertambangan turun 1,49 persen, dan catatkan pelemahan terbesar. Disusul sektor saham barang konsumsi yang turun 1,44 persen dan kontruksi melemah 1,05 persen.

Saham-saham yang catatkan penguatan terbesar antara lain saham INTD yang naik 25 persen ke posisi Rp 675, saham RMBA melonjak 13,94 persen ke posisi Rp 376, dan saham MAMI mendaki 8,33 persen ke posisi Rp 104.

Sedangkan saham yang tertekan antara lain saham BPFI melemah 11,36 persen ke posisi Rp 585, saham BTON susut 5,77 persen ke posisi Rp 198, dan saham NIKL melemah 4,78 persen ke posisi Rp 3.980 per saham.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya