Bursa Saham Asia-Pasifik Bergerak Beragam Usai Wall Street AS Merosot

Bursa saham Asia-Pasifik diperdagangkan beragam pada hari Rabu, menyusul penurunan di Wall Street setelah aksi jual saham teknologi meningkat.

oleh Septian Deny Diperbarui 19 Mar 2025, 07:51 WIB
Diterbitkan 19 Mar 2025, 07:50 WIB
Ilustrasi bursa saham Asia (Foto by AI)
Ilustrasi bursa saham Asia (Foto by AI)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta Bursa saham Asia-Pasifik diperdagangkan beragam pada hari Rabu, menyusul penurunan di Wall Street setelah aksi jual saham teknologi meningkat.

Pasar Jepang akan menjadi fokus investor, dengan Bank of Japan bersiap untuk mengumumkan keputusan kebijakan moneternya hari ini. Bank sentral diperkirakan akan  mempertahankan suku bunga tetap  pada 0,5%.

Dikutip dari CNBC, Rabu (19/3/2025), indeks saham acuan Nikkei 225 Jepang naik tipis 0,41% tak lama setelah pembukaan, sementara indeks Topix yang lebih luas naik 0,70%.

Di Korea Selatan,  indeks Kospi  mengawali hari dengan kenaikan 0,91%. Sementara indeks Kosdaq berkapitalisasi kecil turun 0,27% dalam perdagangan yang bergejolak.

S&P/ASX 200 Australia memangkas kerugian menjadi diperdagangkan 0,13% lebih rendah.

Kontrak berjangka indeks Hang Seng Hong Kong berada pada level 24.716, menunjukkan pembukaan yang sedikit lebih lemah dibandingkan penutupan HSI pada level 24.740,57. 

Di AS, saham kembali berada di zona merah setelah dua sesi kenaikan berturut-turut.

Dow Jones Industrial Average turun 260,32 poin, atau 0,62%, ditutup pada 41.581,31. Indeks saham S&P 500  turun 1,07%, ditutup pada 5.614,66. Indeks pasar secara umum mengakhiri hari dengan penurunan 8,6% dari penutupan tertinggi yang dicapai pada bulan Februari, sehingga mendekati wilayah koreksi.  Nasdaq Composite  turun 1,71% dan ditutup pada 17.504,12.

Tesla , salah satu saham yang paling terpukul selama koreksi pasar baru-baru ini, turun lagi pada hari Selasa. Saham tersebut turun lebih dari 5% setelah RBC Capital Markets  menurunkan target harga untuk merek kendaraan listrik tersebut , mengingat persaingan yang ketat di sektor kendaraan listrik.

Di tempat lain, saham Palantir dan Nvidia masing-masing turun hampir 4% dan lebih dari 3%. Technology Select Sector SPDR Fund (XLK) juga turun lebih dari 1%.

Promosi 1

IHSG Jeblok, Investor Diminta Tetap Tenang

Terjebak di Zona Merah, IHSG Ditutup Naik 3,34 Poin
Pekerja melintasi layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di BEI, Jakarta, Rabu (16/5). Meski terjebak di zona merah, IHSG berhasil mengakhiri perdagangan di level 5.841. (Liputan6.com/Angga Yuniar)... Selengkapnya

Sebelumnya, Anggota Komisi XI DPR RI Ahmad Najib Qodratullah meminta, para investor untuk tenang dan menghindari keputusan yang impulsif dalam menghadapi penurunan tajam Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang terjadi, pada perdagangan, hari, Selasa (18/3/2025).

Najib sapaanya mengingatkan, fluktuasi pasar adalah hal yang wajar sehingga penting untuk tidak membuat keputusan investasi yang hanya berdasarkan emosi sesaat.

“Tetap tenang dan hindari keputusan impulsif. Fluktuasi pasar adalah hal yang wajar. Penting untuk tidak membuat keputusan investasi berdasarkan emosi sesaat,” kata Najib, Selasa,(18/3/2025).

Lebih lanjut, Najib menyarankan, para investor untuk kembali mengevaluasi portofolio investasi yang melantai. Najib mengatakan, pentingnya meninjau aset yang dimiliki dan memastikan portofolio guna meminimalkan risiko.

“Tinjau kembali aset yang dimiliki dan pastikan portofolio telah terdiversifikasi dengan baik untuk meminimalkan risiko,” jelas Najib.

Najib mengusulkan, para investor dapat fokus kepada fundamental perusahaan saat melakukan investasi. Najib menegaskan, pentingnya mempertimbangkan berinvestasi pada perusahaan dengan fundamental kuat karena cenderung lebih tahan terhadap gejolak pasar.

“Pertimbangkan untuk berinvestasi pada perusahaan dengan fundamental kuat yang cenderung lebih tahan terhadap gejolak pasar,” imbuh Najib.

Najib turut mendorong, upaya konsultasi dengan penasihat keuangan di tengah situasi seperti saat ini. Najib berharap, para investor dapat mendiskusikan urusan investasi dengan profesional yang berpengalaman untuk mendapatkan pandangan objektif.

“Terakhir, pantau perkembangan ekonomi dan kebijakan pemerintah. Tetap update dengan berita ekonomi dan kebijakan yang dapat mempengaruhi pasar untuk membuat keputusan yang lebih informasional,” beber Najib.

 

Volatilitas Pasar

Akhir 2019, IHSG Ditutup Melemah
Pengunjung melintas dilayar pergerakan saham di BEI, Jakarta, Senin (30/12/2019). Pada penutupan IHSG 2019 ditutup melemah cukup signifikan 29,78 (0,47%) ke posisi 6.194.50. (Liputan6.com/Angga Yuniar)... Selengkapnya

Dia pun yakin, dengan pendekatan yang bijak dan informasi yang tepat investor dapat menghadapi volatilitas pasar dengan lebih percaya diri dan meminimalkan potensi kerugian.

Diketahui, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sempat anjlok dalam pada perdagangan hari ini, Selasa (18/3/2025).

Bursa Efek Indonesia bahkan sempat menghentikan perdagangan sementara atau trading halt jelang sesi I berakhir karena sudah anjlok lebih dari 5%.

Pada sesi II, IHSG perlahan bangkit. Per pukul 14.35 WIB, koreksi IHSG terpangkas menjadi 3,48% ke level 6.246,98.

Direktur Bursa Efek Indonesia Iman Rachman mengatakan bahwa penurunan IHSG sudah terjadi sejak pekan lalu. Isu global dan beberapa hal terjadi.

“Saat ini investor sedang wait and see, penurunannya sebagai besar karena asing," katanya di Gedung Bursa Efek Indonesia, Selasa (18/3/2025).

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya